Humas IAIN Parepare --- Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, secara resmi meluncurkan transformasi AICIS (Accreditation and Improvement of Islamic Colleges in Indonesia and Southeast Asia) menjadi AICIS+. Acara peluncuran berlangsung meriah di Jakarta dan dihadiri berbagai stakeholder perguruan tinggi keagamaan Islam.
Transformasi ini bertujuan memperluas cakupan AICIS, dari sekadar akreditasi menjadi inkubator inovasi, pengembangan kapasitas riset, serta jejaring internasional, khususnya di wilayah Asia Tenggara.
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa AICIS+ akan bekerja sama lintas institusi — baik pemerintah, perguruan tinggi, swasta, maupun lembaga internasional — untuk memperkuat mutu pendidikan Islam di Indonesia dan negara tetangga.
Merespons hal tersebut, Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., mengaku sangat antusias. “Kehadiran AICIS+,” ungkapnya saat dikonfirmasi usai mengikuti pembukaan AICIS+ secara luring, Rabu (9/7/2025). “kami di IAIN Parepare melihat peluang besar untuk meningkatkan mutu akreditasi, sekaligus membuka jejaring riset lebih luas.”
Lebih lanjut, Prof. Hannani menambahkan bahwa IAIN Parepare siap menjadi salah satu pilot project program inkubator inovasi AICIS+. “Kami ingin menunjukkan bahwa kampus kecil pun bisa berperan strategis dalam inovasi pendidikan Islam,” katanya.
Prof. Hannani juga menilai pentingnya pelibatan dosen dan mahasiswa dalam program riset yang difasilitasi AICIS+. “Kami berharap AICIS+ dapat memberikan dukungan hibah untuk penelitian relevan berbasis kebutuhan lokal yang menjadi distingsi IAIN Parepare,” ujarnya.
Menanggapi jejaring internasional, Rektor Parepare menyoroti peluang kolaborasi penelitian lintas negara, khususnya kajian pemberdayaan masyarakat dan teknologi pendidikan. “Dosen kami bisa mendapatkan pengalaman riset global tanpa harus meninggalkan kampus,” tambahnya.
Rektor Hannani juga menegaskan bahwa transformasi AICIS+ sejalan dengan tujuan IAIN Parepare menjadi kampus yang inklusif dan adaptif. “Kami ingin memperkuat pengabdian masyarakat, digitalisasi pembelajaran, serta keterbukaan terhadap kemitraan global,” katanya optimistis.
Dari sisi implementasi, IAIN Parepare akan mengsupport dosen mengikuti kegiatan AICIS+ dan menyusun proposal riset serta kolaborasi. Prof. Hannani berharap dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya semakin menguatkan upaya tersebut.
Kehadiran AICIS+ ini sangat penting bagi perguruan tinggi khususnya kampus regional seperti IAIN Parepare yang memiliki harapan dan perhatian dalam meningkatkan kualitas riset yang kompetitif, serta jaringan internasional yang lebih luas. Peluncuran ini menjadi pintu masuk transformasi pendidikan Islam menuju era modernisasi yang inklusif dan berdampak luas.
Menteri Agama Luncurkan AICIS+, Rektor IAIN Parepare : Peluang Membuka Jejaring Riset Lebih Luas