Humas IAIN Parepare---Di balik layar perkuliahan dan aktivitas akademik di kampus IAIN Parepare, ada sosok muda yang menebar inspirasi. Dalam ajang Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar, nama Dr. Andi Muhammad Asbar, S.Pd.I., M.Pd.I Dosen Pascasarjana IAIN Parepare bersinar. Ia bukan hanya dinobatkan sebagai Peserta Terbaik Pertama dengan predikat Sangat Memuaskan (nilai 91,47), tetapi juga berhasil menyabet gelar Peserta Terfavorit setelah melalui evaluasi dari 40 peserta di Angkatan XV.
Ini menjadi kali kedua dosen IAIN Parepare meraih peringkat pertama dalam ajang yang sama, sebuah bukti konsistensi prestasi dan dedikasi.
Prestasi yang diraih Dr. Asbar tidak datang begitu saja. Dalam proses aktualisasi, ia mengusung proyek kreatif bertajuk “Penguatan Penulisan Tesis bagi Mahasiswa melalui Coaching Clinic di Pascasarjana IAIN Parepare."
Ide ini lahir dari kegelisahan akademik, melihat banyak mahasiswa yang kesulitan merumuskan judul dan menulis proposal tesis.
“Kegiatan diformulasi dalam bentuk coaching clinic, yang dimaknai sebagai sesi pelatihan singkat dan intensif yang berfokus pada pemberian bimbingan atau pendampingan bagi mahasiswa untuk merumuskan judul penelitian tesis dan menulis proposal penelitian tesis sesuai pedoman di lingkungan Pascasarjana IAIN Parepare, yang mana pelaksanaannya sendiri dilaksanakan secara daring (online) dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting," ujar Asbar.
Kegiatan tersebut dirancang dalam bentuk sesi pelatihan daring (online) menggunakan Zoom Meeting, menggabungkan pembelajaran teori dan praktik. Mahasiswa dibimbing langsung untuk memahami struktur penulisan tesis, mulai dari tahap pemilihan topik, perumusan masalah, hingga revisi proposal.
Pendekatan yang interaktif membuat kegiatan ini terasa hidup. Mahasiswa tak hanya belajar menulis, tetapi juga belajar berpikir kritis dan sistematis.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan pendampingan langsung dalam memahami teknik penulisan tesis, mulai dari penentuan judul, penyusunan proposal, hingga tahap review bersama. Pendekatan yang interaktif dan aplikatif ini diharapkan mampu mengatasi kendala yang sering dihadapi mahasiswa dalam proses penyusunan tesis,” tambahnya.
Latsar CPNS Kemenag Angkatan XV berlangsung sejak 30 Juli hingga 16 Oktober 2025, melalui lima fase pembelajaran: mandiri, e-learning I, aktualisasi (off campus), e-learning II, dan klasikal.
Dalam fase aktualisasi itulah, ide coaching clinic milik Asbar menonjol. Programnya dinilai konkret, berdampak, dan berkelanjutan. Tak heran jika ia berhasil meraih nilai tertinggi di antara peserta lain, seperti Laintang, S.Pd., M.Pd. dari UIN Alauddin Makassar (peringkat 2, nilai 91,37) dan Hasrawati, S.I.P. dari MAN Jeneponto (peringkat 3, nilai 91,20).
Penilaian peserta sendiri meliputi sikap perilaku, evaluasi akademik, evaluasi aktualisasi, dan penguatan kompetensi teknis bidang tugas (PKTBT) — indikator yang mencerminkan integritas dan profesionalisme aparatur sipil negara.
Dr. Firman, M.Pd., Wakil Rektor II IAIN Parepare sekaligus mentor memberikan apresiasi atas dedikasi dan konsistensi Asbar.
"A. Muhammad Asbar telah melakukan aktualisasi dengan melakukan analisis masalah dan konsultasi tentang kendala yg dihadapi mahasiswa dalam penyelesaian studi, terutama tugas akhir. Berdasarkan analisis dan konsultasi yang telah dilakukan maka ditetapkan pendampingan (coaching clinic) penulisan tesis berupa perumusan judul dan penyusunan proposal. Kegiatan dilakukan melalui perencanaan dan pelaksanaan secara bertahap sehingga menghasilkan judul. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan proposal yang direview dan direvisi. Dengan demikian, mahasiswa yang mengikuti pendampingan telah memiliki judul yang bisa diajukan kepada ketua prodi untuk diteruskan dalam seleksi judul tesis mahasiswa. Saya sebagai mentor mengharapkan judul tesis yang telah dihasilkan dalam kegiatan aktualisasi Latsar CPNS dapat ditindaklanjuti. Hal tersebut dapat memperlancar penyelesaian studi mahasiswa. Bahkan kalau perlu kegiatan tersebut bisa diwadahi melalui kegiatan yang berkelanjutan," jelasnya.
Asbar sendiri tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wakil Rektor II IAIN Parepare yaitu Dr. Firman, M.Pd selaku Mentor, Dr. Maulana, S.Sos., M.Pd. sebagai Coach dari BDK Makassar yang banyak mengarahkan mulai dari tahap rancangan, pelaksanaan aktualisasi, hingga penyusunan laporan. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Pimpinan Pascasarjana, Ketua Prodi S2 Pendidikan Agama Islam dan pengurus Forum Mahasiswa Pascasarjana IAIN Parepare, serta semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan aktualisasi di Pascasarjana IAIN Parepare," tuturnya.
Lebih dari sekadar prestasi individu, pencapaian ini menjadi simbol semangat baru bagi para dosen muda di IAIN Parepare bahwa inovasi dan dedikasi akademik bisa lahir dari kepedulian terhadap mahasiswa dan keinginan untuk terus belajar.
"Harapan saya, agenda Coaching Clinic Penulisan Tesis atau kegiatan terkait seperti penulisan artikel jurnal, dan publikasikan di jurnal nasional maupun internasional. Bisa dilanjutkan atau dilaksakan sebagai agenda tahun dari Pascasarjana maupun program studi di lingkup Paccasarjana IAIN Parepare," harap Asbar.