تخطي للذهاب إلى المحتوى

Peringantan Maulid Nabi Muhammad Saw., Dr. Budiman Ajak Jemaah Perbaiki Akhlak Lewat Salat dan Wudu

12 سبتمبر, 2025 بواسطة
Peringantan Maulid Nabi Muhammad Saw., Dr. Budiman Ajak Jemaah Perbaiki Akhlak Lewat Salat dan Wudu
Humas IAIN Parepare
لا توجد تعليقات بعد

Humas IAIN Parepare – Ratusan jemaah memadati Masjid Jami’ Babusyuhada pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., Jumat malam (12-9-2025). Suasana berlangsung khidmat dengan rangkaian acara mulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an hingga lantunan Barzanji yang menggema syahdu, membangkitkan rasa cinta kepada Baginda Nabi.


Ketua panitia menyampaikan rasa syukur atas antusiasme masyarakat dan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Wali Kota Parepare yang diwakili Kepala Dinas Pemadam Kebakaran menyampaikan pesan bahwa pemerintah menargetkan seluruh warga Parepare bebas dari buta huruf Al-Qur’an. Selain itu, pembangunan infrastruktur akan terus diiringi pembinaan spiritual dan akhlak sebagai prioritas utama kota.


Acara inti menghadirkan Dr. Budiman, S.Ag., M.H.I., sebagai pembawa hikmah Maulid dengan tema “Akhlak sebagai Inti Dakwah Nabi Muhammad saw.” Ia menekankan bahwa kelahiran Nabi bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi momentum refleksi untuk memperbaiki diri, terutama dalam hal akhlak.



Mengutip sabda Nabi saw., “Innamaa bu’itstu liutammima makaarimal akhlak” (Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia), Dr. Budiman menegaskan bahwa inti risalah Nabi adalah revolusi moral. Kaum Quraisy dahulu berbangga dengan nasab, sementara Nabi hadir membawa peradaban berbasis akhlak.


Menurutnya, meski manusia tak mungkin menyamai akhlak Rasulullah secara sempurna, umat tetap wajib meneladani beliau. Hal ini ditegaskan Al-Qur’an: “Wa innaka la’ala khuluqin ‘azhim” (Dan sungguh, engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung).


Dr. Budiman kemudian menguraikan tiga tingkatan akhlak:

1. Al-Akhlak al-‘Azimah, membalas kejahatan dengan kebaikan.

2. Al-Akhlak al-Karimah, membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih baik.

3. Al-Akhlak al-Hasanah, membalas kebaikan dengan kebaikan yang setara.


Lebih jauh, ia menekankan bahwa salat adalah jalan utama memperbaiki akhlak. Salat bukan sekadar ritual, tetapi latihan moral. Gerakan salat mencerminkan akhlak kepada Allah, sementara bacaan salat mencerminkan kebeningan hati. Semua itu berawal dari wudu yang dilakukan dengan benar.


“Salah satu indikator akhlak seseorang bisa dilihat dari cara ia berwudu,” ujarnya.


Ia juga mengingatkan bahwa kekayaan atau jabatan tidak menjamin kemuliaan seseorang tanpa akhlak. Justru kegagalan memperbaiki akhlak, padahal Nabi sudah diutus dengan misi tersebut, adalah kerugian besar.


Menutup hikmah Maulid, Dr. Budiman mengajak jamaah memperbanyak salawat. “Salawat itu zikir istimewa. Mau dalam keadaan suci atau berhadats tetap boleh dibaca, dan insyaallah menjadi sebab datangnya syafaat Nabi kelak,” ungkapnya.


Peringatan Maulid di Masjid Jami’ Babusyuhada kian berkesan ketika ditutup dengan pembacaan salawat yang dipimpin Ukasyah, anak berusia lima tahun. Suara polosnya memimpin jamaah dengan penuh penghayatan, menghadirkan suasana khusyuk dan kebersamaan. Kegiatan ini bukan hanya peringatan kelahiran Nabi, tetapi juga pembinaan spiritual yang menanamkan cinta Rasulullah sejak dini.(Fz/Aen/Tin)

أرشفة
تسجيل الدخول حتى تترك تعليقاً