تخطي للذهاب إلى المحتوى

Prodi Sejarah Peradaban Islam Gelar Mini Riset di Benteng Rotterdam, Angkat Tema Merawat Memori Kolektif Bangsa

5 نوفمبر, 2025 بواسطة
Prodi Sejarah Peradaban Islam Gelar Mini Riset di Benteng Rotterdam, Angkat Tema Merawat Memori Kolektif Bangsa
Humas IAIN Parepare
لا توجد تعليقات بعد

Humas IAIN Parepare –Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Parepare kembali melaksanakan kegiatan mini riset pada, Kamis (4/11/2025). Kegiatan itu digelar di Benteng Rotterdam, Makassar dan diikuti seluruh mahasiswa SPI bersama sejumlah dosen pendamping, serta turut dihadiri langsung oleh Ketua Program Studi, Ahmad Yani.

Kegiatan mini riset kali ini mengusung tema “Menggali Sumber Sejarah Melalui Koleksi Museum sebagai Upaya Merawat Memori Kolektif Bangsa.” Tema tersebut menjadi bentuk komitmen Prodi SPI dalam menumbuhkan kesadaran sejarah dan pentingnya pelestarian warisan budaya di kalangan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Kaprodi SPI, Ahmad Yani, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kunjungan akademik, melainkan bagian dari proses pembelajaran lapangan yang bertujuan melatih mahasiswa untuk memahami metode penelitian sejarah berbasis sumber primer.

“Benteng Rotterdam bukan hanya bangunan tua, tetapi saksi perjalanan panjang sejarah nusantara. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu membaca jejak masa lalu secara kritis dan kontekstual,” ujarnya.

Ahmad Yani menambahkan bahwa kegiatan mini riset semacam ini akan terus dilakukan setiap tahun dengan lokasi berbeda agar mahasiswa dapat memperluas wawasan historis sekaligus meningkatkan keterampilan penelitian mereka.


“Kami ingin lulusan SPI tidak hanya paham teori sejarah, tapi juga memiliki kemampuan meneliti, menganalisis, dan menuliskan sejarah berdasarkan sumber autentik,” jelasnya.

Mahasiswa tampak antusias selama kegiatan berlangsung. Mereka melakukan pengamatan langsung terhadap koleksi museum, mulai dari artefak kolonial, manuskrip kuno, hingga peninggalan maritim yang menjadi bagian penting dari sejarah perdagangan dan kebudayaan di Makassar. Setiap kelompok mahasiswa juga melakukan pencatatan data, wawancara singkat dengan pengelola museum, serta dokumentasi visual sebagai bahan laporan riset.

Salah seorang peserta, Jumadil, mengungkapkan bahwa pengalaman ini memberikan wawasan baru tentang cara menelusuri sejarah melalui benda-benda konkret. “Belajar langsung di lapangan membuat kami lebih memahami nilai sejarah dan pentingnya menjaga peninggalan bangsa. Ini pengalaman yang tidak bisa digantikan dengan teori di kelas,” tuturnya.

Selain meneliti koleksi museum, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat hubungan akademik antara mahasiswa dan dosen. Melalui diskusi santai di area Benteng, para peserta membahas berbagai pendekatan dalam historiografi lokal, khususnya yang berkaitan dengan peran Makassar dalam jaringan perdagangan Islam di masa lampau.

Para peserta membawa pulang semangat baru untuk terus menggali sejarah dan menjadikannya sumber inspirasi bagi pembangunan karakter bangsa. Dengan terlaksananya kegiatan mini riset ini, Prodi Sejarah Peradaban Islam IAIN Parepare kembali menegaskan perannya sebagai pusat pembelajaran yang aktif, inovatif, dan berkomitmen dalam merawat memori kolektif bangsa melalui pendekatan ilmiah dan edukatif. (shz/mif)
أرشفة
تسجيل الدخول حتى تترك تعليقاً