Humas IAIN Parepare– Ihsan Darwis, dosen Sosiologi Agama IAIN Parepare, dipercaya menjadi moderator dalam Seminar Pengembangan Masjid Hijau dan Wisata Masjid yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan di Travellers Hotel Phinisi Makassar, Sabtu (27/9/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar bersama seluruh anggota MUI Sulawesi Selatan serta peserta dari berbagai kalangan. Seminar menghadirkan dua narasumber utama, yakni Prof. Hamdar Arraiyyah, Ketua Komisi Peneliti, Pengkajian, dan Pengembangan MUI Makassar, serta Prof. Mustari Mustafa, Guru Besar Filsafat UIN Alauddin Makassar.
Dalam pengantarnya, Ihsan Darwis menekankan pentingnya melihat seminar ini bukan sekadar agenda seremonial. “Ada yang sangat menarik Bapak dan Ibu sekalian dalam kegiatan ini. Seminar hari ini bukan hanya menyelesaikan tugas dan tanggung jawab, tetapi harus melahirkan kebaharuan yang bermanfaat bagi umat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, konsep Masjid Hijau tidak cukup dipahami sebatas menanam pohon di sekitar masjid atau membangun fasilitas ibadah. Lebih dari itu, masjid harus menjadi pusat kesadaran lingkungan sekaligus ruang sosial yang mampu memberi pengaruh positif bagi masyarakat sekitar.
“Masjid bukan hanya soal kecantikan arsitekturnya, tetapi bagaimana menata logika kecerdasan sehingga jamaah yang datang untuk beribadah merasa aman, tenteram, dan sejahtera,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. Hamdar dalam pemaparannya menekankan bahwa masjid perlu didesain sebagai pusat peradaban Islam modern yang ramah lingkungan. Menurutnya, masjid hijau dapat berkontribusi pada penyelesaian persoalan kota, seperti polusi, sampah, dan degradasi alam.

Sedangkan Prof. Mustari Mustafa menyoroti aspek filsafat dan spiritualitas masjid. Ia menyebut, wisata masjid tidak cukup hanya mengandalkan keindahan bangunan, tetapi harus menciptakan pengalaman religius yang mendalam bagi jamaah maupun pengunjung. “Masjid harus menghadirkan rasa teduh, menjadi ruang refleksi, dan sekaligus memberi edukasi keagamaan,” katanya.
Kehadiran Wali Kota Makassar memberi dukungan penuh terhadap gagasan ini. Ia menilai masjid hijau dan wisata masjid bisa menjadi bagian dari upaya pemerintah kota menjadikan Makassar sebagai kota religius sekaligus destinasi wisata budaya dan spiritual.
Seminar ini ditutup dengan diskusi interaktif yang penuh antusiasme. Berbagai gagasan, masukan, dan komitmen muncul dari peserta, menandakan bahwa pengembangan masjid ramah lingkungan sekaligus berdaya tarik wisata adalah kebutuhan mendesak di era modern. (shz/mif)