Humas IAIN Parepare--Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Parepare, Dr. M. Ali Rusdi Bedong, S.Th.I., M.H.I., menegaskan bahwa etika dan pertimbangan maslahat-mafsadah (manfaat dan mudarat) harus menjadi landasan utama setiap jurnalis sebelum mempublikasikan berita.
Pernyataan ini disampaikan Dr. Ali Rusdi dalam sambutannya pada pembukaan Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar (DJTD) 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Red Line di Aula Serbaguna IAIN Parepare, Rabu (22/10/2025).
Mengusung tema “Aktualisasi Kompetensi dan Integritas Menuju Jurnalis Kreatif”, kegiatan yang diikuti puluhan peserta dari berbagai fakultas ini bertujuan mencetak kader jurnalis muda yang kreatif, kritis, dan berintegritas.
Dalam sambutannya, Dr. Ali Rusdi menekankan bahwa profesi jurnalis adalah amanah moral, bukan sekadar keterampilan menulis. Beliau menyoroti tanggung jawab jurnalis untuk menyeimbangkan antara hak publik untuk tahu dan kewajiban moral untuk menjaga kehormatan seseorang.

“Setiap berita mesti diukur manfaat dan mudharatnya sebelum dipublikasikan,” tegasnya.
Di tengah derasnya arus informasi, Wakil Rektor III mengingatkan peran strategis jurnalis kampus dalam menjaga kualitas ruang publik. Beliau berpesan agar para jurnalis muda tidak hanya berorientasi menjadi yang pertama, tetapi menjadi yang paling benar, berimbang, dan membawa maslahat.
“Berita yang baik bukan hanya menarik dibaca, tetapi juga menumbuhkan manfaat bagi umat,” tambahnya, menekankan nilai-nilai moral Islam dalam penyampaian kebenaran.
Pembentukan Karakter Kritis dan Bertanggung Jawab.
Sementara itu, Ketua Redaksi LPM Red Line, Muh. Fachrul Ananta, menyampaikan bahwa DJTD merupakan proses pembentukan karakter.
“Kami ingin melahirkan jurnalis yang tidak hanya mampu menulis, tetapi juga berani bersikap dan berpikir objektif,” ujar Fachrul.
Kegiatan DJTD 2025 ini dijadwalkan berlangsung hingga 26 Oktober 2025 dengan menghadirkan narasumber dari praktisi media dan akademisi. Peserta akan dibekali materi dasar, praktik peliputan, penulisan berita, hingga etika media. (*/Aen/hyn)