Skip ke Konten

BIMTEK OJS 2025: Tingkatkan Kapasitas Pengelola Jurnal di IAIN Parepare

9 Mei, 2025 oleh
Humas IAIN Parepare

Humas IAIN Parepare – Pusat Publikasi dan Penerbitan LP2M IAIN Parepare sukses menggelar Bimbingan Teknis (BIMTEK) OJS 2025 dengan tema “Langkah Strategis Pengelolaan Jurnal Ilmiah Berbasis OJS untuk Lolos Akreditasi Nasional.” Kegiatan ini dilaksanakan di Flyover Lantai 3 Rektorat IAIN Parepare, Jumat (9-5-2025). 

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan, Dr. Ali Rusdi, M.Th.I., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas pengelola jurnal dalam mendukung reputasi akademik kampus. “Jurnal ilmiah adalah wajah akademik institusi. Kita harus mendorong pengelola jurnal untuk terus beradaptasi dengan teknologi dan regulasi terbaru,” ujarnya.

Turut hadir Direktur Pascasarjana, Dr. H. Islamu Haq, Lc., M.H., Ketua LP2M Muhammad Haramain, M.Sos., Sekretaris LP2M Muhammad Majdy Amiruddin, M.MA., Zulfikar Busrah, Kepala Pusat Penelitian, dan Suhartina, M.Pd., selaku Kepala Pusat Publikasi dan Penerbitan.


Materi inti disampaikan oleh dua narasumber, yaitu Rizki Prasetya dan Ade Irmanto, yang memberikan paparan teknis terkait pengelolaan OJS (Open Journal System), mulai dari instalasi, manajemen naskah, hingga strategi agar jurnal dapat terakreditasi nasional. 

Rizki Prasetya (Ketua Tim Jurnal dan Inovasi Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) memberikan motivasi kepada pengelola jurnal “Saya tidak sependapat dengan anggapan bahwa pengelola jurnal adalah orang-orang gila. Yang tepat adalah mereka adalah orang-orang kaya—kaya pengalaman, kaya jejaring, dan kaya pahala—karena mereka adalah sosok yang sangat dibutuhkan dalam dunia akademik. Saya berharap jurnal ke depan di kelola oleh orang-orang yang baik"

Kegiatan berlangsung interaktif. Salah satu peserta sempat mengangkat persoalan terkait akun Garuda yang terduplikasi, yang kerap menjadi kendala dalam proses akreditasi maupun kenaikan pangkat dosen. Pemateri pun merespons dengan menyimulasikan langsung cara menggabungkan (merge) akun Garuda, serta menjelaskan tahapan teknisnya secara rinci.


Tidak hanya itu, pemateri juga memperlihatkan progres pengajuan akreditasi jurnal-jurnal di IAIN Parepare, termasuk jurnal yang sedang dalam tahap akreditasi dan reakreditasi. Mereka juga melakukan reviu menyeluruh terhadap hal-hal yang masih perlu diperbaiki, seperti konsistensi metadata, jumlah editor dari institusi berbeda, dan penyesuaian dengan standar SINTA terbaru.

Ketua LP2M, Muhammad Haramain, M.Sos., menekankan bahwa penguatan pengelolaan jurnal bukan hanya untuk memenuhi akreditasi, tetapi menjadi bagian dari kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap dunia akademik global. “Kami berharap pengelola jurnal memiliki komitmen jangka panjang. Jurnal tidak hanya sekadar terbit, tapi harus berkualitas, konsisten, dan mampu bersaing di level nasional maupun internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Suhartina menyampaikan harapannya agar pelatihan ini memberikan manfaat konkret bagi pengelola jurnal.

“Semoga melalui kegiatan ini, teman-teman pengelola jurnal semakin memahami bagaimana tata kelola jurnal yang baik dan mampu menyesuaikan dengan syarat-syarat akreditasi. Mudah-mudahan ke depannya, jurnal-jurnal yang diajukan untuk akreditasi maupun reakreditasi dapat meraih hasil yang maksimal,” tutupnya. (Irm/Tin)

di dalam Berita
Humas IAIN Parepare 9 Mei 2025
Arsip