Dosen FEBI, Bahas tentang Boikot dan Falsafah Sipakatau Bugis pada AICIS 2024

7 Februari, 2024 oleh
Hayana

Humas IAIN Parepare-- A. Rio Makkulau Wahyu, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Parepare mempresentasikan makalah penelitian terkait krisis sosial kemanusiaan di Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 yang dilaksanakan di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah.

Sabtu, (3/2/2024).



Dalam presentasinya, A. Rio Makkulau memaparkan judul makalahnya yang berjudul "Boycott and The Bugis Sipakatau Philosophy: Humanitarian Movement Efforts In The

Israeli-Palestinian Conflict". 

Ia menguraikan bahwa gerakan boikot produk yang berafiliasi dengan Israel di Indonesia mencerminkan sikap solidaritas dan protes masyarakat terhadap konflik Israel-Palestina. Gerakan ini berupaya mengekspresikan dukungan mereka terhadap hak-hak rakyat Palestina serta menunjukkan ketidaksetujuan terhadap kebijakan Israel. Gerakan ini menjadi saluran bagi masyarakat untuk mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap situasi konflik dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Gerakan kemanusiaan dengan dasar falsafah Sipakatau Bugis mengaktualisasikan solidaritas, keadilan, dan gotong royong. Gerakan ini mencerminkan upaya untuk berkontribusi positif melalui dukungan kemanusiaan, membentuk keterikatan emosional dan moral dengan perjuangan rakyat Palestina, serta menjaga nilai-nilai adat dan tradisi dalam nilai Sipakatau.



Sebagai discussant dalam forum presentasi tersebut, Prof. Dr. Syukur Kholil, M.A (Direktur Pascasarjana UIN Sumut) dan Dr. Iskandar, S.H.I, M.S.I. (Wakil Rektor I IAIN Malikussaleh Lhokseumawe), mengomentari bahwa penelitian yang dibawakan sangat menarik dan relevan dengan konteks sekarang, terlebih ada analisis kearifan lokal yang ditambahkan. Penelitian tersebut juga memiliki novelty dari segi pendekatan yang digunakan dalam menghubungkan konteks boikot dengan gerakan kemanusiaan yang dimaknai secara adat/budaya. Masukan dari discussant adalah agar gerakan yang sifatnya lokal tersebut dapat dihubungkan dengan gerakan yang sifatnya nasional sehingga hasil penelitiannya juga bervariasi. (.../Tin)

di dalam Berita
Hayana 7 Februari, 2024