Skip ke Konten

HMPS Sejarah Peradaban Islam Gelar Kajian Refleksi Tragedi G 30 S/PKI dan Hari Kesaktian Pancasila

2 Oktober, 2025 oleh
HMPS Sejarah Peradaban Islam Gelar Kajian Refleksi Tragedi G 30 S/PKI dan Hari Kesaktian Pancasila
Humas IAIN Parepare
| Belum ada komentar


Humas IAIN Parepare- Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Parepare menggelar kajian reflektif tentang Tragedi G 30 S/PKI dan makna Hari Kesaktian Pancasila. Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat HMPS SPI pada, Selasa (1/10/2025).

Mengusung tema “Refleksi Tragedi G 30 S/PKI dan Hari Kesaktian Pancasila dalam Perspektif Sejarah”, kegiatan ini dihadiri oleh Kaprodi SPI, Ahmad Yani, narasumber Saidin Hamzah, anggota Senat Mahasiswa (SEMA), serta seluruh mahasiswa Prodi SPI.

Dalam sambutannya, Kaprodi SPI, Ahmad Yani, menekankan pentingnya mahasiswa memahami kembali peristiwa sejarah nasional. Menurutnya, tragedi G 30 S/PKI tidak hanya mencatat sisi kelam bangsa, tetapi juga menjadi momentum untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi pemersatu.

“Pancasila adalah ideologi final bangsa Indonesia. Peristiwa G 30 S/PKI memberi pelajaran bahwa kita harus terus waspada terhadap segala upaya yang ingin memecah belah bangsa. Mahasiswa sejarah harus mampu membaca peristiwa ini secara kritis dan objektif,” ujar Ahmad Yani.

Sementara itu, narasumber Saidin Hamzah, dalam pemaparannya menegaskan bahwa refleksi terhadap G 30 S/PKI tidak semata mengulang kisah masa lalu. Lebih dari itu, kajian ini bertujuan untuk menggali nilai keteladanan, semangat perjuangan, dan relevansi Pancasila bagi generasi muda di era modern.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu mengambil pelajaran dari peristiwa sejarah. Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya seremoni tahunan, tetapi menjadi momentum untuk mempertegas komitmen menjaga keutuhan bangsa,” jelasnya.

Para peserta aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan seputar dinamika politik, sosial, dan budaya yang melatarbelakangi peristiwa 1965, serta bagaimana relevansinya dengan kondisi bangsa saat ini.

Ketua HMPS SPI, Jumedil, menuturkan kajian ini merupakan bagian dari upaya himpunan untuk menghidupkan tradisi akademik di kalangan mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa SPI tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga aktif mengkritisi dan merefleksikan sejarah dalam bingkai keilmuan,” ungkapnya.

Ketua HMPS SPI berharap mahasiswa semakin menyadari bahwa sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi cermin untuk menata masa depan. Refleksi atas tragedi G 30 S/PKI dan peringatan Hari Kesaktian Pancasila diharapkan mampu memperkuat jati diri bangsa dan menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda. (shz/mif)

di dalam Berita
Arsip
Masuk untuk meninggalkan komentar