Humas IAIN Parepare — Sebanyak 124 koordinator desa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Tahun 2025 mengikuti Pelatihan Pemetaan Sosial-Keagamaan Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Selasa (08-07-2025). Kegiatan yang berlangsung di Lantai 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare ini menghadirkan dua narasumber: Zulfiqar Busrah, M.Si., Kepala Pusat Penelitian LP2M sekaligus dosen Geografi, dan Fuad Guntara, M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan IPS.
Pelatihan ini merupakan bagian dari inovasi pengabdian berbasis data yang dikembangkan LP2M untuk memperkuat kontribusi mahasiswa KKN sebagai agen perubahan di desa. Melalui pelatihan ini, mahasiswa dibekali kemampuan memetakan fasilitas sosial-keagamaan menggunakan perangkat lunak pemetaan modern seperti ArcGIS Desktop, Google Earth Pro, dan aplikasi berbasis GPS.
“Pemetaan spasial ini tidak hanya mengajarkan teknis penggunaan peta, tetapi juga menumbuhkan kepekaan sosial mahasiswa terhadap kondisi nyata masyarakat. Data yang dihasilkan akan memperkaya profil desa dan mendukung perencanaan pembangunan yang berbasis bukti,” ujar Zulfiqar Busrah.
Materi yang diberikan mencakup dasar-dasar teori SIG, teknik pengambilan titik koordinat di lapangan, penyusunan data spasial dalam format digital, serta penggabungan data spasial dengan data naratif hasil observasi dan wawancara. Mahasiswa didorong tidak hanya menghasilkan data, tetapi juga memahami konteks sosial di balik data tersebut.
Sementara itu, Fuad Guntara menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam pemetaan wilayah desa menjadi bagian dari penguatan literasi spasial dan digital yang penting di era transformasi teknologi.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya datang ke desa dengan program kerja, tetapi juga membawa pulang pengetahuan terapan yang relevan secara akademik dan sosial. Ini juga bagian dari integrasi ilmu sosial dengan teknologi pemetaan,” jelasnya.
Hasil dari pelatihan ini akan diwujudkan dalam bentuk peta tematik digital setiap posko KKN. Peta tersebut menyajikan informasi lengkap seperti sebaran fasilitas umum (masjid, sekolah, puskesmas, lapangan olahraga), arah mata angin, legenda simbol, skala peta, dan deskripsi wilayah. Data ini akan menjadi bagian dari dokumen profil desa dan dapat digunakan pemerintah setempat untuk pengambilan keputusan, perencanaan pembangunan, serta dokumentasi jangka panjang.
Ketua LP2M IAIN Parepare, Muhammad Haramain, M.Sos.I., menegaskan bahwa penguatan literasi spasial ini merupakan terobosan penting dalam program pengabdian berbasis akademik.
“Expo KKN tahun ini akan menampilkan karya-karya peta digital mahasiswa. Dulu, pengabdian bersifat naratif; sekarang, mahasiswa hadir dengan data visual dan spasial yang konkret. Ini bukan hanya tentang peta, tetapi tentang warisan data yang bisa digunakan oleh desa, bahkan oleh generasi berikutnya,” pungkas Haramain.
Pelatihan ini menegaskan komitmen IAIN Parepare dalam menghadirkan program KKN yang bukan sekadar seremonial, melainkan berbasis kompetensi, data, dan dampak nyata di masyarakat. (Aen/Tin)
IAIN Parepare Inisiasi KKN Tematik SIG: Data Spasial untuk Pembangunan Desa