Ini Solusi Ma’had Al-Jami’ah Berantas Buta Aksara Alquran

24 Januari, 2023 oleh
Hayana

Humas IAIN Parepare— Rapat koordinasi Ma’had Al-Jami’ah dengan Para Dekan Fakultas dan Para Ketua Prodi di lingkup IAIN Parepare, Rabu (18/1/2023) Pukul 19.30 Wita. Acara itu berlangsung secara Daring (Online) yang dihadiri Rektor IAIN Parepare, Dr Hannani.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala UPT Ma’had Al-Jami’ah, Budiman, M.Hi menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan GENCAR (Gerakan Cepat Baca Alquran).

Menurutnya, kegiatan tersebut diperuntukkan untuk mahasiswa yang terkendala dalam Bacaan Alquran dan Bacaan Salatnya. “Ada 783 mahasiswa (i) perlu tindak lanjut atau dibimbing secara khusus,” ungkap Budiman.

Ia merinci, dari 783 mahasiswa tersebut yakni;
Fakultas Tarbiyah : 170 Mahasiswa
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam : 162 Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah : 118 Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam: 333 Mahasiswa
Sistem pembelajaran nanti, lanjut Budiman, menggunakan sistem klasikal yakni mahasiswa nantinya disiapkan kelas khusus oleh fakultas dengan rincian 60 Rombel dengan kapasitas/isi Rombel 13 orang dan waktu pelaksanaan setiap hari Senin-Jumat setiap pekan selama 4 bulan sebanyak 80 pertemuan.

“Adapun pengajar atau tutor yang akan mengajar pada kegiatan GENCAR berasal dari alumni dan masyarakat umum yang berusia 25-35 tahun. Tutor yang memiliki pengalaman dan komitmen kuat mengajarkan metode Iqro’ dan semacamnya serta tutor telah mengikuti ToT Pembinaan Baca Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh Ma’had Al-Jami’ah selama 3 hari,” ujar mantan Wakil Dekan I Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare.

Rektor IAIN Parepare, Hannani menyampaikan beberapa hal tentang kegiatan GENCAR atau penuntasan buta aksara Al-Qur’an ini harus dikeroyok dengan cara melibatkan fakultas dan prodinya.
“Jadi harus proaktif untuk melakukan kontrol terhadap mahasiswa yang tidak bisa mengaji. Dalam rangka aksi keroyokan dibutuhkan data dari Ma’had mahasiswa dari fakultas dan prodi apa yang tidak bisa mengaji dan data tersebut diberikan langsung kepada Fakultas dan Prodinya,” kata Hannani.

Ketua PC Nahdlatul Ulama Parepare ini juga menyarankan agar dibuat informasi ke mahasiswa bahwa mahasiswa tidak bisa mengikuti kegiatan KPM, PPL, Ujian Komprehensif, dan Ujian Munaqasah kalau belum lulus ujian mengaji.

“Standarisasi kelulusan bagi mahasiswa tahsin kira’ah dipertahankan sampai ada standarisasi berikutnya. Paling penting apakah mata kuliah Tahsin Kira’ah di berlakukan pada jam 0 dan perlu dipikirkan baik-baik bagaimana cara mengumpulkan Mahasiswa pada jam 0. Ke depannya nanti Mahasiswa Penerima KIP harus memenuhi syarat khusus lulus Baca Al-Qur’an dan pintar mengaji bukan hanya penerima KIP tetapi juga syarat khusus bagi penerima beasiswa lainnya yang ada di IAIN Parepare,” papar Hannani.

Informasi yang diperoleh penulis menyebutkan, tujuan kegiatan ini dilaksanakan yakni;

Memerdekakan mahasiswa dari buta aksara Al-Qur’an Sejak awal
Mengakrapkan mahasiswa kepada Al-Qur’an, baik fisik maupun rohani
Mahasiswa dapat menuntaskan studi tepat waktu karena tidak terkendala pada Sertifikasi Ma’had Al-Jami’ah (mengaji, hafalan surah dan bacaan shalat). (*)
Penulis : Rahmawati
Editor : Alfiansyah Anwar

di dalam Berita
Hayana 24 Januari, 2023