Kultum Ramadhan, Wakil Rektor III Bahas Orang Baik yang tak Ingin Ambil Peran di Masyarakat

27 Maret, 2024 oleh
Hartini

HUMAS IAIN Parepare -- Ma’had Al-Jamiah IAIN Parepare rutin  melaksanakan kegiatan Kultum Ramadhan setiap hari kerja di Bulan Ramadan 2024 ini. Mulai Senin sampai Jumat kegiatan kultum ramadan tersebut digelar di Masjid Al-Wasilah IAIN Parepare. Biasanya dilakukan usai salat Duhur berjamaah. Seperti yang terlihat pada Selasa (26/03/2024).


Kultum Ramadhan adalah salah satu bentuk dakwah yang disampaikan secara singkat pada bulan puasa. Durasi waktu yang digunakan untuk berdakwah biasanya berlangsung kurang lebih tujuh menit.


Memasuki hari ke-15 puasa Ramadan, kultum Ramadan kali ini disampaikan oleh Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr Muhammad Ali Rusdi.


Di awal kultumnya, Ali Rusdi menceritakan bahwa ada sebuah lembaga anti korupsi internasional pernah melaksanakan survei berupa pendekatan sosial eksperimen dimana survei yang dilakukan yaitu memilih 10 negara dijadikan sebagai sasaran surveinya dengan menyebar 10 dompet ke tempat-tempat umum setiap negara. 


Dompet tersebut, lanjut Ali Rusdi, berisi uang dan alamat. Adapun negara-negara tersebut di antaranya Firlandia, Denmark, Inggris, Qatar, Arab Saudi, Malaysia, dan Indonesia.


Dari hasil survei tersebut di Indonesia ditemukan 9 dompet tidak kembali dan 1 dompet kembali itu pun isinya hanya tinggal alamat, sehingga lembaga tersebut menyimpulkan bahwa warga negara Indonesia termasuk negara yang tidak jujur, dan korup.


Kemudian Ali Rusdi menyampaikan bahwa perspektifnya harus dibagi dua. 


"Perspektif pertama kita menunjukkan bahwa linear  nyambung, hasil risetnya bahwa betul Indonesia adalah negara yang korup, Persfektif kedua, bisa kita melihat bahwa sesungguhnya di Indonesia banyak orang yang jujur, banyak orang baik, tetapi orang baik ini tidak mau mengambil peran, tidak mau mengambil amanah, sehingga dia membiarkan dompet itu berlarut-larut di tempat umum, akhirnya diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," terang Ali Rusdi. 


“Penceramah di IAIN Parepare itu luar biasa banyaknya, hanya saja mimbar-mimbar ceramah yang ada di Parepare ini tidak diisi oleh orang IAIN Parepare, akhirnya kadang-kadang kita menemukan narasi-narasi yang muncul, itu sangat tidak logis, bahkan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip agama kita,” jelas Ali Rusdi.


Selanjutnya, Ali Rusdi menyampaikan banyak anggaran kampus yang telah digelontorkan untuk kegiatan- kegiatan kemahasiswaan. Karena itu, ia mengimbau agar kegiatan tersebut terlaksana tepat sasaran.


“Adik-adikku bahwa sesungguhnya banyak anggaran yang telah digelontorkan oleh kampus untuk kegiatan mahasiswa, tapi kalian yang baik-baik ini, yang sering berada di masjid tidak mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, akhirnya apa? Kegiatan tersebut berakhir hanya foto-foto saja, berakhir hanya LPJ saja, tidak menghasilkan sesuatu yang kita inginkan,” ujar Ali Rusdi.


Ali Rusdi juga mengimbau para dosen agar dapat turun tangan mengambil tanggung jawab dalam pembinaan mahasiswa, agar kegiatan mahasiswa terlaksana ke arah yang baik, terstruktur dan tepat sasaran.

“Kerana ada pepatah mengatakan kesalahan karena mengikuti proses atau sudah berusaha itu lebih baik daripada kita kemudian tidak berbuat apa-apa,” katanya.


“Negara kita, bangsa kita, kampus kita, daerah kita itu tidak kurang orang baik, hanya saja orang amanah, orang jujur, orang baik tidak mau mengambil peran di masyarakat sehingga peran itu didominasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tegas Ali Rusdi. (hrt/alf)


di dalam Berita
Hartini 27 Maret, 2024