Skip ke Konten

Mahasiswa IAIN Parepare Sapu Bersih Gelar Duta Baca Kota Parepare 2025

18 Oktober, 2025 oleh
Mahasiswa IAIN Parepare Sapu Bersih Gelar Duta Baca Kota Parepare 2025
Humas IAIN Parepare
| Belum ada komentar

Humas IAIN Parepare — Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kembali menunjukkan eksistensinya sebagai agen literasi masa depan dengan menyapu bersih gelar dalam ajang Duta Baca Kota Parepare 2025. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan Kota Parepare pada Rabu (15-10-2025) ini menobatkan empat mahasiswa IAIN Parepare sebagai juara di seluruh kategori utama. 

Dalam proses seleksi, terdapat 24 peserta yang mendaftar dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa (IAIN Parepare, ITH, UNM, DDI, Umpar), siswa sekolah, hingga pegiat literasi. Setelah melalui tahap administrasi dan wawancara awal, ditetapkan 10 peserta yang lolos ke babak final, empat di antaranya berasal dari IAIN Parepare.

Dalam ajang tahunan tersebut, mahasiswa IAIN Parepare berhasil meraih Juara I, Juara II, Juara III, dan Harapan II, menandai dominasi kampus hijau ini dalam kancah literasi lokal.

Hamdana Hamsi (Prodi Pendidikan Agama Islam) dinobatkan sebagai Juara I berkat gagasan inovatif bertajuk “Dari Buku ke Panggung”, sebuah program yang menghidupkan isi buku melalui pertunjukan teater.

“Tantangan literasi di era digital adalah menjadikan membaca sebagai tren. Saya ingin menyajikannya dengan cara yang lebih visual dan interaktif,” ujar Hamdana.

Muh. Fiqri Alif Utama (Manajemen Keuangan Syariah), peraih Juara II, mengusung program “Jejak Aksara”, yang mendorong kolaborasi UKK/UKM dalam membangun budaya baca melalui kegiatan lapak buku.

“Saya bersyukur bisa mengharumkan nama kampus. Terima kasih kepada DPL KKN saya, Bu Suhartina, karena pengalaman KKN menjadi poin penting dalam presentasi saya,” ungkapnya.

Muhammad Fahrul (Hukum Tata Negara), Juara III, menawarkan pendekatan modern melalui program “IAIN Parepare Reading Street”, yang menyebarkan konten literasi digital seperti puisi, cerita pendek, dan kutipan melalui QR Code di seluruh area kampus.

“Konsep ini menyesuaikan dengan gaya baca generasi Z yang visual dan instan,” jelas Fahrul. Ia berharap program ini mendapat dukungan penuh dari kampus.

Sementara itu, Dwi Syuhada (Pendidikan Agama Islam), peraih Harapan II, menginisiasi program “Pohon Literasi Digital” yang mengajak mahasiswa mereviu buku di media sosial dan membiasakan kunjungan ke perpustakaan sebagai rutinitas.

Selain meraih prestasi, para finalis juga membagikan refleksi dan pandangan tentang pentingnya peran kolektif dalam membangun budaya literasi.

“Menjadi penggerak literasi bukan tugas satu orang, tapi tanggung jawab bersama,” tegas Fahrul.

“Saya banyak belajar dari finalis lain mengenai kondisi literasi di Parepare. Ini pengalaman yang sangat berharga,” tambah Dwi.

Fahrul juga menekankan bahwa membaca adalah proses mendalam yang membentuk cara berpikir dan bertindak.

“Membaca bukan sekadar memindahkan halaman, tapi memahami, mengekspresikan, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini kebutuhan sepanjang hayat,” ujarnya.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa IAIN Parepare bukan hanya mencetak akademisi, tetapi juga melahirkan agen literasi yang mampu berinovasi dan menjawab tantangan zaman. Melalui ide-ide segar dan komitmen tinggi, para mahasiswa ini diharapkan menjadi motor penggerak literasi di masyarakat, khususnya di lingkungan generasi muda. (Irm/Tin) 

di dalam Berita
Arsip
Masuk untuk meninggalkan komentar