Mahasiswa SPI IAIN Parepare Lulus Lewat Publikasi Ilmiah, Kupas Integrasi Islam dalam Politik Kedatuan Suppa Abad ke-17 M

Humas IAIN Parepare – Ahmad Nur Syaukani, mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Parepare, berhasil meraih gelar sarjana melalui jalur publikasi ilmiah. Ia dinyatakan lulus setelah artikelnya yang berjudul “Integrasi Islam dalam Politik Kedatuan Suppa Abad ke-17” terbit di jurnal nasional terakreditasi.

Artikel tersebut mengulas Integrasi Islam dalam Politik di wilayah Kedatuan Suppa, Sulawesi Selatan, pada abad ke-17 M, serta peran elite lokal dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam sistem pemerintahan dan budaya.

Ujian akhir dalam bentuk seminar publikasi digelar pada Kamis, 17 Juli 2025, di ruang sidang lantai 1 gedung FUAD IAIN Parepare. Sidang dipimpin oleh Dra. Hasnani Siri, M.Hum. selaku pembimbing, dengan Dr. Musyarif, M.Ag. dan Dr. Ahmad Yani, M.Hum. sebagai tim penguji. Ketiganya memberikan apresiasi atas orisinalitas ide dan kedalaman analisis yang disajikan Ahmad dalam artikelnya.

“Ini bukan sekadar pemenuhan kewajiban akademik, tapi juga kontribusi penting dalam kajian sejarah Islam lokal,” ujar Hasnani.

Jalur publikasi ilmiah sebagai pengganti skripsi merupakan bagian dari kebijakan akademik IAIN Parepare yang mengacu pada Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Melalui jalur ini, mahasiswa diberi ruang untuk lulus dengan menulis dan mempublikasikan karya ilmiah yang diakui secara nasional.

Ketua Prodi SPI, Dr. Ahmad Yani, M.Hum., menyebut bahwa ini merupakan kali kedua mahasiswa SPI lulus lewat publikasi. “Model ini mendorong kolaborasi produktif antara dosen dan mahasiswa, sekaligus memperkuat instrumen akreditasi,” jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan budaya akademik berbasis riset yang tengah dibangun di lingkungan FUAD IAIN Parepare.

Sementara itu, Ahmad Nur Syaukani menyatakan rasa syukur atas capaian tersebut. Ia berharap artikelnya bisa menjadi pijakan awal untuk penelitian lanjutan tentang proses Islamisasi lokal di Sulawesi Selatan.

“Jalur publikasi ini bukan hanya alternatif, tapi peluang untuk memberi kontribusi nyata pada dunia akademik,” pungkasnya. (Shz/Tin)