Humas IAIN Parepare — Sebanyak 1.338 mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare memadati Auditorium kampus dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025. Sesi khusus pada, Selasa (28/8/2025) berfokus pada materi Moderasi Beragama yang bertujuan membekali para mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang implementasi ajaran agama yang selaras dengan konteks sosial dan kebangsaan Indonesia.
Dalam sesi ini, H. Saprillah, Kepala Balai Litbang Makassar, hadir sebagai narasumber. Ia menggarisbawahi pentingnya memadukan doktrin agama dengan realitas sosial. "Moderasi beragama tidak hanya berbicara tentang doktrin keagamaan, tetapi juga bagaimana ajaran agama diimplementasikan sesuai konteks sosial," ujarnya. H. Saprillah menekankan bahwa prinsip ini adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang rukun dan harmonis.
Lebih lanjut, ia mengutip ungkapan ulama. “Nahnu nahkumu bidz-dzahir wallahu yatawalla as-sara’ir” yang artinya "Kita menghukumi berdasarkan yang tampak, sedangkan Allah-lah yang mengetahui isi hati." Menurutnya, prinsip ini mengajarkan umat beragama untuk tidak mudah menghakimi orang lain, melainkan mengedepankan sikap arif dan toleran. Prinsip ini, katanya, harus menjadi landasan dalam setiap interaksi sosial.
H. Saprillah juga memaparkan empat indikator utama moderasi beragama, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap budaya lokal. Keempat indikator ini, menurutnya, harus berlandaskan pada nilai-nilai dasar seperti cinta sesama, cinta damai, cinta budaya, cinta tanah air, kemanusiaan, dan perhatian terhadap lingkungan. "Jika basis nilai ini hidup di kampus, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang rukun dan kuat," tegasnya.
Penerapan indikator dan nilai-nilai tersebut diharapkan dapat melahirkan outcome penting, yaitu terbentuknya mahasiswa moderat yang humanis dan nasionalis. Saprillah menyebut bahwa hal ini akan menjadikan kampus sebagai ruang yang damai dan toleran, di mana perbedaan latar belakang tidak menjadi sumber konflik, tetapi kekuatan untuk saling melengkapi.
Selama sesi berlangsung, antusiasme mahasiswa baru terlihat jelas. Mereka tampak serius menyimak materi dan banyak yang mengaku tercerahkan. Beberapa mahasiswa menyatakan bahwa materi ini memberikan perspektif baru tentang hubungan antara ajaran agama, komitmen kebangsaan, dan kepedulian terhadap lingkungan. Sikap moderat dan toleran dipandang sebagai bekal penting untuk menjalani kehidupan akademik dan sosial di tengah keberagaman.
Sesi ini dimoderatori oleh H. Muhiddin Bakry, Kepala Pusat Moderasi Beragama IAIN Parepare. Dengan adanya pemahaman yang mendalam tentang moderasi beragama sejak awal perkuliahan, IAIN Parepare berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga menjadi agen perdamaian dan persatuan di tengah masyarakat. (Irm/mif)
Membangun Fondasi Moderasi Beragama, Ribuan Mahasiswa Baru IAIN Parepare Antusias Ikuti PBAK 2025