Skip ke Konten

Rektor IAIN Parepare Tekankan Pentingnya Adaptasi dan Jiwa Melayani pada Pembukaan Kuliah

8 September, 2025 oleh
Rektor IAIN Parepare Tekankan Pentingnya Adaptasi dan Jiwa Melayani pada Pembukaan Kuliah
Humas IAIN Parepare

Humas IAIN Parepare – Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag, menyampaikan pesan akademik yang sarat makna pada acara pembukaan kuliah semester ganjil tahun akademik 2025–2026. Dalam kesempatan tersebut, beliau sekaligus membuka perkuliahan secara resmi di hadapan civitas akademika dan mahasiswa di gedung Auditorium, Senin (8/9/2025)

Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa mahasiswa perlu menguasai beragam keterampilan untuk menghadapi tantangan zaman. “Harus kolaborasi. Dan syarat kolaborasi itu tetap berpikir kritis dan berkomunikasi kreatif,” ujarnya.

Menurutnya, keterampilan berpikir kritis dan komunikasi kreatif tidak bisa dipisahkan dari kemampuan literasi dasar. Literasi yang dimaksud mencakup literasi baca-tulis, literasi keuangan, literasi digital atau ICT, serta literasi budaya. Tanpa fondasi literasi yang kuat, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas sulit berkembang.

Rektor kemudian menekankan satu keterampilan penting yang harus dilatih selama menjadi mahasiswa, yakni kemampuan beradaptasi. “Perubahan di sekitar kita luar biasa sekali. Kalau kita tidak siap beradaptasi, kita akan tergilas oleh perubahan itu,” katanya.

Beliau mengingatkan, dalam kehidupan tidak ada yang benar-benar abadi, kecuali satu hal: perubahan. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk senantiasa terbuka, fleksibel, dan siap menghadapi dinamika yang terus bergerak cepat.

Selain keterampilan adaptasi, Rektor juga menyinggung pentingnya kepemimpinan. Namun, beliau menegaskan bahwa kepemimpinan tidak bisa dilepaskan dari pengalaman menjadi bawahan. “Tidak ada pemimpin yang berhasil kalau dia tidak sukses menjadi bawahan,” tegasnya.

Ia menjelaskan, proses kepemimpinan selalu diawali dengan pengalaman melayani. Seseorang yang sukses memimpin biasanya pernah menjalani peran sebagai staf, sekretaris, atau bahkan pembantu, sebelum akhirnya menduduki posisi strategis.

“Pelatihan kepemimpinan itu penting, tetapi yang lebih penting adalah pelatihan melayani. Karena tidak semua pemimpin itu sukses jika ia tidak pernah bertahun-tahun melayani orang lain,” lanjutnya.

Rektor menggambarkan bahwa proses menjadi pemimpin penuh dengan ujian. Mahasiswa perlu belajar bertahan dalam situasi tidak menyenangkan, seperti ketika kerja kerasnya belum dihargai atau ketika prestasinya dianggap remeh. “Orang yang sukses berproses dengan segala macam ketidaknyamanan itu, insyaAllah akan sukses ke depan,” katanya penuh optimisme.

Dalam kesempatan itu, beliau juga berpesan khusus kepada mahasiswa baru agar menjadikan masa studi di IAIN Parepare sebagai ruang latihan hidup. Selain membekali diri dengan ilmu pengetahuan, mahasiswa harus menanamkan sikap rendah hati, tabah, dan tekun melayani.

Pesan akademik tersebut diakhiri dengan penegasan bahwa seorang pemimpin sejati lahir dari proses panjang sebagai pelayan. “Sekali lagi saya ulangi, tidak ada orang yang sukses dalam menjadi pemimpin kalau dia tidak pernah sukses menjadi pelayan dan bawahan,” pungkasnya.

Acara pembukaan kuliah semester ganjil ini menjadi momentum awal bagi mahasiswa IAIN Parepare untuk menapaki perkuliahan dengan semangat baru, sekaligus menghayati nilai-nilai adaptasi, kolaborasi, dan kepemimpinan yang berpijak pada pelayanan.

di dalam Berita
Rektor IAIN Parepare Tekankan Pentingnya Adaptasi dan Jiwa Melayani pada Pembukaan Kuliah
Humas IAIN Parepare 8 September 2025
Arsip