Humas IAIN Parepare—Satuan Pengawas Internal (SPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar kegiatan In House Training selama dua hari di Makassar, Jumat–Sabtu (17–18/10/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Menjadi Auditor yang Berintegritas, Kreatif, dan Menginspirasi Perubahan.”
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh tim SPI IAIN Parepare dan menghadirkan dua narasumber profesional dari Kantor Jasa Akuntan Riamasei, yaitu Dr. Mustakim Muchlis, S.E., Ak., C.A. dan Syarif Syahrir Malle, S.E., M.Si., CGRM. Pelatihan ini bertujuan memperkuat kompetensi auditor internal agar mampu melaksanakan pengawasan yang efektif, akuntabel, dan berorientasi pada perbaikan tata kelola lembaga.
Dalam sambutannya, Ketua SPI IAIN Parepare Abdul Hamid menegaskan bahwa auditor internal tidak hanya berfungsi sebagai pengawas, tetapi juga mitra strategis lembaga dalam mendorong perbaikan sistem. “Auditor harus hadir bukan untuk mencari kesalahan, melainkan memberikan solusi dan inspirasi perubahan,” ujarnya.
Dr. Mustakim Muchlis dalam materinya yang berjudul “Beyond Koreksi: Mengubah Rekomendasi Audit Eksternal menjadi Perbaikan Proses Permanen” menekankan pentingnya transformasi tindak lanjut hasil audit eksternal baik dari BPK, Itjen, maupun KPK menjadi proses perbaikan sistemik dan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa pengawasan internal yang baik harus berpijak pada semangat integritas, kreativitas, serta kesadaran akan risiko organisasi.
Lebih lanjut, Dr. Mustakim menguraikan konsep Audit Berbasis Risiko (ABR) yang menjadi pendekatan strategis dalam sistem pengawasan Badan Layanan Umum (BLU). Dengan metode ini, auditor diarahkan untuk fokus pada area berisiko tinggi yang berpotensi menimbulkan penyimpangan atau ketidaksesuaian terhadap regulasi, bukan hanya memeriksa transaksi kecil yang bersifat administratif. Materi pelatihan juga menyinggung pentingnya identifikasi ROMM (Risk of Material Mi statement) dan kepatuhan terhadap regulasi seperti PMK No. 129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan BLU.
Sementara itu, Syarif Syahrir Malle, S.E., M.Si., CGRM. membawakan materi yang mengulas secara mendalam tentang “Anatomi Temuan Audit dan Lima Atribut Wajib Auditor.” Dalam paparannya, ia menjelaskan struktur temuan audit yang baik harus memenuhi lima unsur utama, yaitu kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi.
Syarif menjabarkan bahwa temuan audit yang berkualitas tidak hanya menggambarkan kesalahan atau penyimpangan, tetapi juga harus mampu menjelaskan konteks terjadinya masalah dan dampaknya terhadap organisasi. Auditor, menurutnya, wajib memahami siklus audit dan proses penyusunan laporan agar hasil audit dapat menjadi dasar kebijakan perbaikan yang tepat. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara auditor dan auditee dalam proses klarifikasi serta penyusunan rekomendasi tindak lanjut yang realistis dan berorientasi solusi.
Melalui kedua sesi materi tersebut, peserta mendapatkan pembekalan komprehensif mulai dari dasar-dasar audit internal, penyusunan temuan secara sistematis, hingga penerapan prinsip manajemen risiko dalam praktik audit modern.
Kegiatan In House Training ini diharapkan mampu memperkuat peran SPI IAIN Parepare sebagai penggerak tata kelola kampus yang bersih, transparan, dan berintegritas tinggi, sejalan dengan semangat good governance dan peningkatan akuntabilitas publik.(aen/hyn)