Humas IAIN Parepare – Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid, memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa IAIN Parepare pada pembukaan perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2025/2026, Senin (8/9/2025). Dalam kesempatan itu, H. Tasming berbagi pengalaman hidup dan perjalanan karier politiknya yang penuh liku hingga akhirnya terpilih sebagai Wali Kota Parepare.
Tasming Hamid mengaku dirinya tak pernah bermimpi untuk menjadi wali kota. Namun, takdir membawanya melalui jalan yang berbeda. “Saya saja, orang yang tidak bermimpi jadi wali kota, bisa jadi wali kota. Maka adik-adik yang hadir di sini, tentu punya mimpi yang lebih besar. Saya yakin dan percaya, insyaAllah, kalau ditetuni dan dimaksimalkan, akan bisa tercapai,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa kunci meraih mimpi bukan hanya berangan-angan, melainkan juga usaha yang sungguh-sungguh. Menurutnya, mimpi tanpa ikhtiar hanya akan menjadi wacana. “Yang susah itu kalau kita bermimpi, tetapi kita tidak mau memaksimalkan apa yang kita mimpikan itu,” katanya menegaskan.
Di hadapan mahasiswa, Tasming juga merefleksi masa mudanya yang penuh kritik terhadap pejabat. Ia mengaku pada tahun 2012–2013 termasuk golongan apatis terhadap politik, bahkan kerap menyindir pejabat publik di media sosial. “Saya dulu termasuk orang yang sering membuli pejabat. Ya, kritis lah. Tapi ternyata takdir saya berkata lain, saya kemudian jadi anggota DPR dua periode, lalu diberi amanah sebagai wali kota Parepare,” ucapnya.
Pengalaman tersebut, kata Tasming, menjadi pelajaran berharga bahwa sesuatu yang dulu ia kritik dari luar, ternyata berbeda setelah berada di dalam lingkaran pengambil kebijakan. “Dulu saya merasa benar. Tetapi setelah jadi pejabat, saya menyadari ada hal-hal yang saya tidak ketahui sebelumnya. Kuncinya di situ. Kita merasa paling benar, padahal ada yang lebih benar dari yang kita tahu,” jelasnya.
Tasming kemudian menekankan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial. Ia mengingatkan mahasiswa agar tidak mudah terhasut isu provokatif di era digital saat ini. “Kalau kita tidak gunakan sebaik-baiknya, khususnya adik-adik, ini bisa jadi persoalan besar,” katanya.
Ia menuturkan pengalamannya saat diundang ke kantor Google Indonesia bersama Menteri. Dari sana, ia mendapat pandangan baru tentang perbedaan generasi. “Orang Google bilang, bedanya zaman dulu dengan sekarang, kalau orang dulu mungkin sekadar punya email saja susah. Bahkan banyak yang tidak punya. Tapi sekarang, hampir semua anak muda pasti punya email,” ujar Tasming sambil berinteraksi dengan mahasiswa.
Selain itu, Tasming juga menekankan bahwa tantangan terbesar generasi muda bukan sekadar akses informasi, melainkan kemampuan menyaring dan memanfaatkannya untuk kebaikan. Menurutnya, era digital membuka peluang besar, tetapi juga menyimpan risiko jika tidak dikelola dengan bijak.
“Jangan sampai kita pintar di media sosial, tapi salah dalam menyikapi. Jangan gampang percaya berita hoaks atau ikut-ikutan menyebarkan provokasi. Gunakan medsos untuk hal-hal positif, untuk mengembangkan diri,” pesannya.
Wali kota Parepare itu juga memberi motivasi bahwa siapapun bisa mencapai cita-cita, tanpa memandang latar belakang. Ia mencontohkan dirinya yang awalnya tidak memiliki ambisi politik, namun kemudian dipercaya masyarakat untuk memimpin. “Artinya, bagi siapa saja yang punya mimpi jadi bupati, wali kota, atau apa saja, yakinlah bisa. Asal tekun dan serius,” katanya memberi semangat.
Menurutnya, keberhasilan bukan semata soal posisi atau jabatan, tetapi tentang kontribusi dan manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat. “Jabatan itu amanah, dan kita harus gunakan untuk memberikan kemaslahatan,” ujar Tasming.
Kuliah umum itu ditutup dengan pesan moral agar mahasiswa IAIN Parepare mampu menjadi generasi yang berintegritas, berilmu, dan bijak dalam menyikapi perkembangan zaman. “Tidak ada yang tidak mungkin, selama kita punya mimpi dan usaha. InsyaAllah dengan pertolongan Allah, semua bisa dicapai,” pungkasnya.
Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid Berbagi Motivasi dan Inspirasi untuk Mahasiswa IAIN Parepare