Jalani Vaksin lanjutan, Rektor dan Civitas Akademika Tampak Sangat Antusias

Humas IAIN Parepare — Pukul 08.45 wita, Jumat pagi ini Rektor IAIN Parepare, Ahmad S. Rustan didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (Warek 3), H. Muhammad Saleh tiba di Kantor Dinas Kesehatan Kota Parepare untuk menjalankan Vaksin ke-2, Jumat, 25/6/2021.

Pemberian vaksin ke-2 ini merupakan lanjutan dari vaksinasi dosis pertama di tanggal 27 Mei lalu. Agenda ini dijadwalkan seharusnya pada tanggal 24 Juni kemarin, namun dari pihak Dinas Kesehatan menunda sehari pelaksanaan agenda tersebut dengan alasan teknis.


Bertempat di Aula Gedung Kantor Dinas Kesehatan Parepare, Jl. Ganggawa Jumat 25 Juni, terjadwal pemberian vaksin ke-2 hari ini untuk 2 instansi perguruan tinggi yakni IAIN Parepare dan Universitas Muhammadiyah Parepare. Prosedur pemberian vaksin dimulai pada pukul 09.00 WITA.

Prosedur tersebut diawali dengan proses skrining, dimana peserta penerima vaksin harus dipastikan tidak dalam kondisi yang tidak sehat. Dalam tahap skrining ini, penerima vaksin diukur tekanan darahnya dan diberikan beberapa pertanyaan termasuk apakah ada efek tertentu yang dirasakan pasca pemberian vaksin pertama bulan lalu.

Rektor dan Warek 3 tampak sangat antusias mengikuti vaksin dosis ke-2 ini. Keduanya pun berkesempatan menjadi orang pertama dan kedua yang menerima vaksin ke-2 pagi ini.

“Alhamdulillah, sudah selesai vaksin ke-2”, ucap Ahmad S. Rustan. Dia mengungkapkan rasa lega dan syukurnya usai mendapatkan suntikan vaksin. Ahmad S. Rustan juga sempat menyampaikan ajakan dan himbauannya kepada sivitas akademika agar jangan takut vaksin pada kesempatan beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, Rektor berpesan bahwa tetaplah mematuhi protokol kesehatan meski usai mendapatkan vaksin dosis 2.

Tak hanya Rektor dan Wakil Rektor yang tampak antusias pada pemberian vaksin dosis ke-2 0,5ml ini. Sivitas akademika lainnya yang juga ikut hadir dalam agenda ini juga tampak antusias.

Diungkapkan salah satu staff, bahwa pemberian vaksin di tengah melonjaknya kembali kasus covid-19 di Indonesia sangat penting untuk dilakukan.