IAIN Parepare Kampus Terbaik Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

21 September, 2022 by
khaerunnisaihwan

IAIN Parepare Kampus Terbaik Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

Humas IAIN Parepare— Learning Manajemen Sistem (LMS) atau Elearning  IAIN Parepare menduduki peringkat lima besar  Elearning perguruan tinggi teraktif seluruh Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil rilis resmi pengelola Sitem Pembelajaran Daring (SPADA) Kemdikbud, Senin (19/09/2022). Dalam rilis tersebut (https://spada.kemdikbud.go.id/course/lmspt.php), IAIN Parepare menduduki peringkat I di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) Kemenag dan berada pada peringkat I untuk Perguruan Tinggi (PT) seluruh Indonesia yang menggunakan platform Edlink.

Meskipun saat ini perkuliahan online maksimal empat kali, Wakil Rektor I bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan IAIN Parepare Saepudin tetap mengimbau agar Sisfo dan Edlink terus dimaksimalkan.

“Walaupun perkuliahan dilaksanakan secara offline, aktivitas perkuliahan tetap harus terekam di Sisfo dan Edlink seperti absensi atau presensi perkuliahan, sharing materi, kuis, kumpul tugas, dan lain-lain. Proses ini tetap dipantau dan dikontrol oleh Wakil Dekan I pada setiap fakultas dan ada monev pembelajaran oleh Gugus Mutu Fakultas (GMF) dan Gugus Mutu Prodi (GMP),” ungkap Saepudin.

Plt. Kepala Biro AUAK IAIN Parepare Muh. Jafar, juga mengapresiasi atas pencapaian tersebut.  “Pimpinan sangat mendukung pengembangan-pengembangan IT di kampus ini, saya bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh perangkat, khususnya teman-teman di TIPD yang senantiasa memaksimalkan. Yakin dan percaya, semua elemen di kampus menginginkan lembaga ini terus maju dan maju untuk bisa bersaing di seluruh perguruan tinggi di Indonesia ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) IAIN Parepare Sufyaldi saat dimintai keterangan menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh civitas academica.

“Alhamdulillah sejak diimplementasikan dan dikembangkan tahun 2010,  Elearning IAIN Parepare terus menerus mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang sangat signifikan  baik dari sisi jumlah pengguna, waktu interaksi, serta  keragaman konten,” ungkapnya.

Menurut Sufyaldi, dari arsitektur fungsionalitas dan teknikal aplikasi Elearning IAIN Parepare juga terus diperbaharui secara berkelanjutan.

“Sebelum pandemi  tahun 2019 platform aplikasinya telah dimigrasikan dari framework moodle ke edlink. Migrasi ini sekaligus bertujuan untuk mengintegrasikan dengan sistem informasi akademik pada sisfo kampus, sehingga proses bisnis pada administrasi akademik terhubung dengan proses bisnis pembelajaran di Elearning, sekaligus sinkron dengan SPADA KEMDIKBUD,” jelas Sufyaldi.

Lebih lanjut, Sufyaldi menjelaskan dari infrastruktur teknologinya juga terus diperbaharui.

“Awal implementasinya menggunakan VPS server di data center internal dengan bandwith hanya 40 Mbps, saat ini telah dimigrasikan ke platform Amazon Web Services ( AWS ) yang compliance  dgn standar internasional yang menjamin avaibility atau ketersediaan layanan diatas 99 persen,  bandwith akses sampai 10000 Mbps serta peningkatan standar keamanan,” terangnya.

Ia juga berharap ke depan sudah tersedia pedoman dan standar interaksi yang nantinya akan menjadi panduan dosen dan mahasiswa dalam pemanfaatan platform Elearning.

“Diharapkan, capaian pembelajaran dapat persis sama dengan perkuliahan daring, bahkan bisa melampaui. Mungkin ini bisa menggunakan panduan umum untuk pengukuran kualitas Elearning, seperti  ISO/IEC 19796- 1 atau panduan lainnya yang sudah tersedia,” tambahnya.

Merujuk pada portal resmi SPADA KEMDIKBUD, SPADA Indonesia kependekan dari Sistem Pembelajaran Daring Indonesia. SPADA Indonesia salah satu program Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang bermutu di Perguruan Tinggi. Dengan sistem pembelajaran daringnya, SPADA Indonesia memberikan peluang bagi mahasiswa dari satu perguruan tinggi tertentu untuk dapat mengikuti suatu mata kuliah bermutu tertentu dari perguruan tinggi lain dan hasil belajarnya dapat diakui sama oleh perguruan tinggi di mana mahasiswa tersebut terdaftar.

SPADA Indonesia dikembangkan untuk menjawab beberapa tantangan pendidikan tinggi, seperti kapasitas perguruan tinggi yang terbatas, keterjangkauan PT yang rendah dikarenakan sebaran yang kurang merata, masih banyaknya perguruan tinggi yang belum memiliki sumber daya pendidikan yang memadai dan berkualitas, perguruan tinggi bermutu lebih banyak masih terkonsentrasi di pulau Jawa, masih rendahnya layanan pendidikan tinggi yang setara dan bermutu, dan masih rendahnya jaminan pemenuhan kebutuhan dan permintaan pendidikan tinggi yang bermutu. (hyn/sf/mif)


in News
khaerunnisaihwan 21 September, 2022