Humas IAIN Parepare — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya riset yang kuat dan berkelanjutan. Di tengah padatnya aktivitas akademik dan kebijakan efisiensi anggaran, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) tetap mampu menyelenggarakan Program Bantuan Penelitian Tahun 2025 secara profesional dan tepat sasaran.
Penandatanganan kontrak penelitian dilaksanakan pada Rabu 16 Juli - Kamis 17 Juli 2025, di gedung LP2M IAIN Parepare, dihadiri oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Ketua LP2M, para ketua pusat, serta seluruh perwakilan peneliti penerima hibah. Sebanyak 71 judul penelitian resmi dikontrak, yang meliputi 17 judul dari skema Peningkatan Kapasitas Peneliti Pemula, 29 judul dari skema Pengembangan Program Studi, dan 25 judul dari skema Interdisipliner dan Kolaboratif. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung secara tertib dan efisien, dipandu langsung oleh Muhammad Majdy Amiruddin, M. M.A., Sekretaris LP2M.
Ketua LP2M IAIN Parepare, Muhammad Haramain, M.Sos. menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kelancaran program ini. Menurutnya, di tengah kebijakan efisiensi, LP2M tetap dapat menyelenggarakan program penelitian sesuai standar yang diatur dalam Juknis 2025. Ia menekankan bahwa Program Bantuan Penelitian ini bukan sekadar pemenuhan administratif, melainkan bagian dari strategi peningkatan kualitas akademik dan kontribusi keilmuan bagi masyarakat. Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja cerdas panitia, integritas para reviewer dan tim PPK, serta dukungan pimpinan institusi. Kebijakan-kebijakan strategis LP2M juga mendapat apresiasi dari forum LP2M PTKIN secara nasional.
Wakil Rektor II, Dr. Firman, M. Pd. dalam sambutannya menegaskan bahwa aktivitas meneliti adalah bagian dari kewajiban dosen. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan bagi setiap dosen untuk terlibat aktif dalam kegiatan penelitian, tanpa terlalu bergantung pada besar kecilnya dukungan anggaran. Ia juga menyampaikan bahwa ke depan, IAIN Parepare akan memprioritaskan program-program unggulan di bidang penelitian dalam rangka menuju institusi berbasis riset (research university).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Penelitian Zulfikar Busra, M.Si. memaparkan data historis Program Bantuan Penelitian selama enam tahun terakhir (2020–2025), mulai dari tren jumlah judul yang didanai, total dukungan anggaran, sebaran partisipasi dosen berdasarkan fakultas dan program studi, hingga statistik luaran penelitian yang dihasilkan. Ia menekankan bahwa penandatanganan kontrak bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk komitmen terhadap standar mutu internal (SPMI) dan akuntabilitas publik, terutama dalam pengelolaan anggaran negara. Ia juga menjelaskan poin-poin penting dalam dokumen kontrak, mulai dari hak dan kewajiban peneliti, hingga tata cara pelaporan dan pelacakan progres melalui platform Litapdimas, termasuk pengisian logbook unggahan laporan akhir, dan pelaporan luaran penelitian.
Proses penandatanganan kontrak berlangsung efektif dan selesai dalam satu hari. Seluruh peneliti sebagai pengguna anggaran telah memahami isi kontrak dan siap melanjutkan ke tahap pencairan dan pelaksanaan kegiatan penelitian. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa dengan sistem yang terencana dan koordinasi yang baik, LP2M IAIN Parepare mampu membangun ekosistem riset yang adaptif, akuntabel, dan berdampak.
Di waktu yang berdekatan, LP2M juga tengah merancang agenda lanjutan berupa Focus Group Discussion (FGD) untuk penyusunan dokumen kebijakan riset institusi. Kegiatan ini bertujuan menampung aspirasi dosen dalam rangka peningkatan kualitas, kuantitas, serta dampak hasil penelitian terhadap institusi dan masyarakat luas. (Rhm/Tin)
IAIN Parepare Teken 71 Kontrak Penelitian Tahun 2025, Komitmen Riset Terjaga di Tengah Efisiensi