Skip to Content

Refleksi 75 Tahun Kemenag Kelola Haji, Menag KH. Nasaruddin Umar Tunjukkan Kepemimpinan yang Humanis

17 July, 2025 by
Refleksi 75 Tahun Kemenag Kelola Haji, Menag KH. Nasaruddin Umar Tunjukkan Kepemimpinan yang Humanis
Humas IAIN Parepare

Humas IAIN Parepare - Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh jemaah haji Indonesia usai tuntasnya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam suasana reflektif, bertepatan dengan peringatan 75 tahun Kementerian Agama mengelola ibadah haji nasional.


“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh jemaah atas segala kekurangan selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini,” ujar Menag Nasaruddin dalam pernyataan resminya, Minggu (14/7).


Pernyataan ini dinilai sebagai bentuk keteladanan moral dari seorang pemimpin negara yang tidak hanya mengutamakan pencapaian teknis, tetapi juga menempatkan empati dan akuntabilitas sebagai nilai utama dalam kepemimpinan publik. Dengan gaya komunikasi yang lembut dan menenangkan, Menag Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya pendekatan spiritual dalam menyikapi tugas-tugas negara, khususnya dalam pelayanan keagamaan seperti haji.


Sebagai Menteri Agama yang juga dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal dan intelektual muslim terkemuka, Nasaruddin memadukan kepemimpinan birokratik dengan pendekatan spiritual. Kepemimpinannya dianggap membawa angin segar dalam tata kelola haji yang lebih humanis dan inklusif, di tengah kompleksitas pelayanan yang melibatkan jutaan jemaah dan kerja sama lintas negara.

Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., turut mengapresiasi sikap yang ditunjukkan Menteri Agama. Ia menilai bahwa permohonan maaf tersebut bukan hanya mencerminkan ketulusan pribadi, tetapi juga merupakan bentuk tanggung jawab institusional yang sangat dibutuhkan dalam tata kelola pelayanan publik keagamaan.


“Langkah KH. Nasaruddin Umar untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka adalah cerminan kepemimpinan yang matang dan bermartabat. Ini bukan hanya soal personal, tapi juga mencerminkan institusi yang sadar diri, siap dievaluasi, dan terbuka terhadap perbaikan,” ujar Prof. Hannani saat dimintai tanggapan, Senin (15/7).


Lebih lanjut, Prof. Hannani menyebut bahwa dalam momen 75 tahun perjalanan Kementerian Agama mengelola haji, publik membutuhkan figur pemimpin yang mampu menjembatani nilai-nilai agama dengan profesionalisme birokrasi.


“Kita tidak hanya membutuhkan manajer teknis, tapi pemimpin ruhaniyah yang punya keberanian moral. Dan itu kita lihat pada sosok Menteri Agama saat ini,” imbuhnya.

Peringatan 75 tahun Kementerian Agama dalam mengelola haji menjadi momentum penting untuk mengevaluasi capaian sekaligus memperbaiki kekurangan. Di tengah dinamika global dan tantangan pelayanan jemaah yang terus meningkat, keberanian Menag Nasaruddin Umar mengakui kekurangan menjadi pesan kuat bahwa tata kelola keagamaan harus dilandasi oleh kejujuran, empati, dan semangat pembenahan berkelanjutan. 

in News
Refleksi 75 Tahun Kemenag Kelola Haji, Menag KH. Nasaruddin Umar Tunjukkan Kepemimpinan yang Humanis
Humas IAIN Parepare July 17, 2025
Archive