Skip to Content

Screening KPUM IAIN Parepare: Laboratorium Demokrasi Mahasiswa Dimulai

16 September, 2025 by
Screening KPUM IAIN Parepare: Laboratorium Demokrasi Mahasiswa Dimulai
Humas IAIN Parepare
| No comments yet

Humas IAIN Parepare-- Senin (15/09/ 25), Balai Seni dan Budaya IAIN Parepare sore itu dipenuhi suasana yang berbeda. Kursi-kursi tersusun rapi, para mahasiswa dari berbagai lembaga hadir dengan penuh antusias, dan wajah-wajah calon panitia Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) tampak tegang sekaligus bersemangat. Inilah momentum awal dari perjalanan panjang pesta demokrasi mahasiswa, sebuah proses yang disebut oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. M. Ali Rusdi Bedong, sebagai laboratorium demokrasi yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa.

Dalam sambutannya, Dr. Ali Rusdi menegaskan bahwa KPUM bukan sekadar panitia teknis yang hanya mengurus urusan administratif pemilu. Lebih dari itu, KPUM adalah penjaga marwah demokrasi di lingkungan kampus. Ia mengingatkan bahwa pemilu mahasiswa merupakan miniatur demokrasi bangsa. Karena itu, prinsip-prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil harus benar-benar menjadi pegangan. 


Baginya, keberhasilan pemilu mahasiswa bukan hanya diukur dari terlaksananya acara, melainkan juga dari seberapa besar nilai-nilai demokrasi mampu ditegakkan.

Suasana menjadi hening ketika ia menekankan pentingnya independensi. Menurutnya, KPUM tidak boleh berpihak, tidak boleh menjadi alat kepentingan, dan tidak boleh goyah oleh tekanan dari manapun. KPUM harus menjadi teladan integritas, netralitas, dan transparansi. 

“Dari sini kita bisa menguji seberapa dewasa mahasiswa dalam berdemokrasi,” tegasnya.

Kehadiran Ketua Senat Mahasiswa (SEMA-I), Zulkifli, dan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA-I), Hafiz, semakin menguatkan makna acara ini. Keduanya kompak menyampaikan pentingnya sinergi dan partisipasi. Zulkifli menekankan bahwa suksesnya pemilu mahasiswa tidak akan tercapai jika KPUM berjalan sendiri. Kerja sama antara KPUM, lembaga mahasiswa, dan civitas akademika adalah kunci utama. 

Hafiz juga menambahkan, pemilu mahasiswa bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi bagian dari pendidikan politik yang nyata. Partisipasi mahasiswa, menurutnya, adalah wajah sesungguhnya dari demokrasi kampus. Semakin tinggi partisipasi, semakin kuat pula budaya demokrasi yang tumbuh di IAIN Parepare.

Screening KPUM kali ini menjadi tahap penting untuk menentukan siapa saja yang layak memikul amanah besar sebagai penyelenggara pemilu mahasiswa.




 "Mereka yang lolos tidak hanya dituntut untuk mampu bekerja secara teknis, tetapi juga harus memiliki komitmen moral dan sikap profesional. Proses ini bukan sekadar seleksi, melainkan latihan serius bagi mahasiswa untuk belajar tentang tanggung jawab, kejujuran, dan kepemimpinan" sebut Hafiz.


Bagi IAIN Parepare, pelaksanaan screening ini merupakan bukti nyata bahwa kampus terus berupaya mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang dalam mengelola perbedaan, menghargai proses, dan menjaga nilai-nilai demokrasi. Demokrasi di kampus ini bukan hanya slogan, melainkan pengalaman langsung yang memberi ruang belajar bagi setiap mahasiswa. Dari ruang Balai Seni yang sederhana inilah, nilai-nilai demokrasi itu ditanamkan, dipraktikkan, dan dihidupkan. 


Dengan dimulainya proses screening KPUM, IAIN Parepare sekali lagi menegaskan komitmennya bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kuliah, melainkan juga melalui dinamika organisasi, kepemimpinan, dan demokrasi. Dari sinilah harapan lahir, bahwa suatu hari nanti, mahasiswa yang belajar demokrasi di kampus ini akan tampil menjadi pemimpin-pemimpin yang mampu menjaga keadilan dan integritas di tengah masyarakat luas.

in News
Archive
Sign in to leave a comment