Malam Penganugrahan OASE I, Dirjen Pendis: Rektor Mendukung Penuh Kegiatan Kemahasiswaan

29 November, 2021 oleh
webadmin1

Humas IAIN Parepare — Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam (Pendis) Kementerian Agama RI, H. Muh. Ali Ramdhani mewakili Menteri Agama menutup secara resmi Olimpiade Agama Sains dan Riset (OASE) yang berlangsung di lapangan kampus UIN Ar Raniri, Sabtu (27/11/2021).

Dalam sambutannya, Dirjen Pendidikan Islam, H. Muh. Ali Ramdhani menyampaikan bahwa OASE menjadi wujud komitmen untuk memberikan penguatan capacity building kepada mahasiswa, agar memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, menajamkan intelektualitas yang diwujudkan dalam pelbagai karya-karya ilmiah akademik.

Menurut H. Muh. Ali Ramdhani mahasiswa merupakan sumber daya manusia yang tak ternilai harganya dan harus diperhatikan. “Melalui forum ini, saya meminta kepada para Rektor/Ketua PTKI untuk mendukung penuh kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Kalau para mahasiswa itu pintar, cerdas dan berdaya saing yang akan menikmati dampaknya adalah PTKI itu sendiri,” ujarnya.


Sebelum ditutup, panitia mengumumkan pemenang lomba pada bidang agama, sains dan riset yang telah berlangsung sejak 6 November 2021 baik secara daring maupun luring. UIN Ar Raniri dinyatakan sebagai juara umum dengan 7 medali emas. Sementara UIN Sunan Kalijaga dan UIN Malik Ibrahim menempati peringkat 2 dan 3.

Pada ajang OASE I ini, IAIN Parepare meloloskan 2 cabang lomba ke babak final, yaitu lomba Dai Putra dan lomba Story Telling. Kedua-duanya berada pada peringkat 7 dari 10 finalis. Seperti informasi sebelumnya, IAIN Parepare pada OASE I di Aceh ini mengikuti 6 cabang lomba dari 25 cabang yang dilombakan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan Fakshi Budiman menyampaikan perlunya persiapan yang optimal pada setiap ajang nasional, seperti OASE, PESONA, Poros Intim, dll., khususnya pada sistem seleksi dan pembinaan. “Sistem seleksi harus berjenjang melalui perlombaan pada tingkat fakultas dan institut dengan melakukan penyesuaian cabang lomba pada kegiatan berskala nasional,” katanya.

Selain itu, lanjut Budiman, perlu pembinaan intensif pada potensi mahasiswa berbasis organisasi atau pun komunitas mahasiswa. “Dengan demikian, jika ada perlombaan nasional maka kita sudah memiliki data siapa mahasiswa yang layak diikutsertakan dalam ajang perlombaan yang ada,” pungkasnya. (Shm/Mif)

di dalam Berita
webadmin1 29 November, 2021