Pengukuhan Guru Besar: Rektor Laporkan Sejumlah Capaian Kepada Sekjen Kemenag RI

21 Februari, 2023 oleh
Hayana

Humas IAIN Parepare--- ​Sidang senat terbuka luar biasa yang dilaksanakan pada Selasa, 21 Februari 2023 di Auditorium IAIN Parepare mengukuhkan 3 orang Profesor IAIN Parepare. Sosok tersebut adalah Prof. Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si. Guru besar dalam Bidang Ilmu Komunikasi, Prof. Dr. Jamilah Amin, M. Ag Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pemikiran Islam dan Prof. Dr. Hj. Hamdanah Said, M. Si Guru besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Islam.



Rektor IAIN Parepare menyampaikan apresiasi kepada tiga Guru Besar yang hari ini dikukuhkan dengan gelar akademik tertinggi yaitu Profesor. Pada kesempatan ini Rektor IAIN Parepare juga melaporkan pencapaian sementara bidang akademik IAIN Parepare, yang disebut tidak luput dari kesempurnaan program pimpinan sebelumnya. 

Satu per satu buah dari usaha civitas akademika IAIN Parepare menampakkan diri. Tidak hanya pengukuhan 3 Guru Besar, pencapaian dari beberapa Program Studi dan Unit Pelaksana Teknis IAIN Parepare juga memperoleh pencapaian cemerlang. Pada sambutannya Rektor IAIN Parepare menyampaikan “Tim Prodi dan Perpustakaan yang didampingi oleh Tim LPM, telah memperoleh pencapaian luar biasa. Terdapat 2 program studi yang memperoleh predikat unggul, dan 5 program studi yang berada pada tahap proses menuju unggul", ungkap Dr. Hannani, M.Ag. Beliau juga melaporkan bahwa pada tahun 2022 Perpustakaan IAIN Parepare mendapatkan akreditasi A. 

“Pencapaian-pencapaian ini merupakan kerja keras tim akreditasi di bawah arahan Prof. Ahmad sebelumnya, termasuk pembentukan gedung 5 lantai perpustakaan. Sehingga PR Kami hanya melengkapi dalam penambahan jumlah pengadaan buku”, Jelas Dr. Hannani, M. Ag.


Lebih lanjut, Rektor IAIN Parepare juga membahas peningkatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Pada tahun sebelumnya sistem SPBE telah berjalan dalam bentuk pendaftaran mahasiswa baru, KRS, Pembagian Kelas, Pengurusan Kenaikan Pangkat Dosen, Pembuatan DUPAK, dan lainnya pada tahun ini seluruh layanan SISFO akan diberlakukan. Termasuk di antaranya layanan yang belum sempat terlaksana yaitu terkait sistem pembimbingan mahasiswa, seperti pengajuan judul, bimbingan proposal dan Skripsi.

Lebih lanjut Dr. Hanani, M.Ag juga menjelaskan Pada hari jumat lalu kampus IAIN Parepare telah melakukan launching Zona Integritas. "Program ini sesungguhnya telah dirintis sejak kepemimpinan Prof. Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si sehingga beberapa berkas administrasi telah diwariskan kepada kami untuk zona integritas ini. Mudah mudahan akhir tahun ini kami akan mendaftarkan untuk pemeriksaan evaluasi sebagai Satker Zona Integritas, dan kita mendapatkan status WBK. Tidak akan ada biaya administrasi di IAIN Parepare, kecuali hal yang telah disepakati seperti pembayaran UKT, Insya Allah tidak akan ada pungli di IAIN Parepare”, sampai Dr. Hannani, M.Ag.

Pada tahun lalu Ijazah elektronik telah diberlakukan untuk Mahasiswa Pascasarjana, Insya Allah nantinya akan diberlakukan untuk Ijazah dan Transkrip Mahasiswa S1. Dari segi prestasi yang dicapai dilihat dari webometrick IAIN Parepare sebagai peringkat 17 dari 59 PTKIN, dan peringkat ke 9 dalam bidang publikasi Ilmiah Sinta RISTEKDIKTI. Dalam cluster IAIN di PTKIN, IAIN Parepare menduduki urutan pertama untuk Sinta di seluruh indonesia, ini merupakan perjuangan keras dari seluruh dosen dan mahasiswa yang ada di IAIN Parepare. 

Dr. Hannani, M. Ag. juga menyebutkan bahwa total Mahasiswa IAIN Parepare saat ini sebanyak 7403 orang dan pada tahun ini kami menargetkan mendapatkan mahasiswa baru sebanyak 2500 orang mahasiswa S1 dan 500 orang mahasiswa S2. Total dosen IAIN Parepare 226 orang, di antaranya 4 Orang Guru Besar, 36 orang Lektor Kepala yang siap menjadi Guru Besar, 60 orang Lektor, 69 asisten ahli dan 57 orang Tenaga Pengajar.

Pada akhir sambutannya Rektor IAIN Parepare mengungkapkan rencana kedepan IAIN Parepare, "Pilot project di IAIN Parepare di tahun ini adalah mengusulkan Prodi PPG, dalam program ini kami mendapat dukungan dari Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan karena setidaknya terdapat 10.000 guru yang belum menyandang sertifikasi. Selain itu akan dibuka Program Studi Dirasat Islamiyah sebagaimana yang akan diajukan, serta menjadi PTKIN yang telah BLU", tutup Dr. Hannani, M. Ag. (Aw/Sr/Suh)

di dalam Berita
Hayana 21 Februari, 2023