Romantisme Sumpah PNS Baru

22 Januari, 2022 oleh
webadmin1

Feature— Hari ini Kamis, 20 Januari 2022. Aku ingin bercerita tentang romantisme yang tak biasa. Apakah itu? Ya, ini tentang ikrar/janji suci. Ups, jangan selalu berpikir janji suci yang romantis itu hanya tentang antara perempuan dan laki-laki.

Sejatinya, romantisme yang hakiki adalah janji suci pada negara. Hari ini, 34 kawan kita disumpah di depan kami atas nama agama kepada Tuhan.
Kalian tahu sumpah/janji ASN kan?
Sumpah/janji adalah suatu kesanggupan untuk menaati atau tidak melakukan larangan yang ditentukan/diikrarkan di hadapan atasan yang berwenang menurut agama.

Pada hakikatnya sumpah/janji itu bukan saja merupakan kesanggupan terhadap atasannya yang berwenang, tetapi juga merupakan kesanggupan terhadap Tuhan, bahwa yang bersumpah/berjanji akan menaati segala keharusan dan tidak melakukan segala larangan yang telah ditentukan. (https://bkd.trenggalekkab.go.id/21/01/22).

Seremoni pengambilan sumpah sudah menjadi ciri budaya birokrasi sebagai cara mengapresiasi pencapaian para ASN (Aparatur Sipil Negara) yang telah melewati tahapan seleksi, pemberkasan, masa CPNS, latsar, dan lain-lain. Acara ini selalu digelar setiap kali ASN telah melewati fase dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.


Setiap sesi acara penyumpahan berlansung syahdu, mengharukan, dan riuh rendah. Acara tersebut dilaksanakan di dalam gedung auditorium. Gedung yang di desain mirip keong raksasa berwarna hijau ini, bercokol tepat di sisi gedung Perpustakaan dan Rektorat IAIN Parepare.

Menyaksikan acara penyumpahan ini, ingatanku menerawan ke dua puluh tahun yang lalu. Saat itu, aku lulus jadi PNS atau ASN. Keseruan yang terlihat hari ini, terlihat berbeda karena didukung dan difasilitasi zaman yang berbeda, tetapi bahagianya tentu tak jauh beda. Kebahagiaan itu kami implementasikan dalam kinerja sebagai wujud kesyukuran. Kuharap mereka yang disumpah hari ini, juga seperti itu.

Di auditorium IAIN yang megah dengan kursi biru berjenjang, kami duduk menyaksikan penyumpahan 34 ASN tersebut ; sang pemilik hari bahagia ini. Rektor berujar, “Kalian patut bersyukur, proses kalian untuk menjadi PNS tidak lama. Beda dengan kami. Ya, regulasi berbeda karena zaman juga berbeda. Namun, sebagai ASN harus konsisten melaksanakan 5 (lima) budaya kerja ASN Kementerian Agama.”

Mereka yang baru berumur 20 (dua puluh) hari sebagai PNS (TMT 1 Januari 2022), mungkin menganggap sumpah adalah amanah yang berat dan mungkin juga menantang.
Apalagi Rektor menekankan, “Kalau kita melanggar sumpah kepada negara sanksi Allah menanti kita.”

“Mashaallah,” lirihku.

Sambil menyaksikan acara penyumpahan, sesekali aku dan teman ngobrol (berbisik), merespon penyampaian Rektor. Kami bernostalgia tentang kisah kami. Ya, setiap dekade punya kisah tersendiri, tapi jangan sangsikan keromantisannya.


Dalam mengembang tugas sebagai ASN, terutama kami yang sudah dikategorikan senior punya banyak cerita suram tentang kegagalan, kesuksesan, dan dedikasi yang belum sepenuhnya untuk lembaga. Ya, lembaga yang sudah kami anggap rumah sendiri.
Kami menyadari bahwa kebahagiaan menjadi ASN adalah sebuah anugrah yang sulit digambarkan.


Banyolan pun muncul dari teman dudukku, “Apa kamu yakin kalau dulu punya SK awal sebagai ASN??

Sontak kebingungan muncul di antara kami.
“Oh, kok bisa?” tanyaku. Si penanya men- clear kan, “Tentu tak ada karena SK itu sejak awal digunakan sebagai kelengkapan kredit bank?!.. Ehehe. “


“Oh, ia Kredit di bank,”timpalku, sambil cekikikan. Guyonannya nge-jleb. Namun, bagiku itu adalah upaya pemerintah menstabilkan perekonomian masyarakat. Status ASN menjadi pemulus kami mendapatkannya.

Setiap sesi acara pun perlahan terlewati, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hal ini untuk memastikan setiap orang yang terlibat acara pengambilan sumpah ini dalam kondisi sehat.

Merilis IDX Channel oleh Dita Angga Rusiana 03/01/2022 Tjahjo Kumolo pada hari pertama kerja ASN dalam persnya meminta ASN untuk tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan di tengah merebaknya varian baru Covid-19. Menurut Tjahjo, “ASN yang sehat adalah modal utama untuk terus meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan cepat dan tepat serta semakin lebih baik”.

Di penghujung acara tepat jam menunjuk angka time to lunch, salah satu dari ASN baru, perlahan meraih microphon mengajak kami untuk bersantap siang. Ajakan yang menurut teman selarik kursiku adalah acara terpenting hari ini.

Kami pun menuju ke ruang perasmanan di salah satu ruangan auditorium. Seremoni yang di frame acara pengambilan sumpah hari ini adalah hal yang dinantikan. Bukan hanya oleh ASN baru, tetapi dari pimpinan tertinggi sampai sekelas OB. Semua yang hadir dalam seremoni pengambilan sumpah ini tetap pada prinsip the right men on the right seat (semua sudah ada kursinya masing-masing).


Setelah sesi makan, kami pun disuguhi lantunan lagu oleh beberapa civitas akademika.
Bernyanyi memang tidak bisa terlepas dari sesi akhir setiap acara peresmian di lembaga yang dihuni para seniman kawakan (begitu aku menyebutnya). Kusebut seperti itu karena unsur pimpinan pun hobi menyanyi. Irama musik memenuhi seisi ruangan, rektor, wakil rektor, kabiro turut menyumbangkan lagu kesukaan.

Aku pun dapat giliran bernyanyi dibantu running test di screen. Ini hal yang gampang menurutku, segampang nyanyi di kamar mandi. Riuh musik menandai penghujung acara.

Terima kasih untuk kalian yang menerima SK hari ini! Selamat melaksanakan amanah! Selamat mengabdikan diri pada negara! Jadilah abdi negara yang berintegritas! (Srj/Tin)

di dalam Berita
webadmin1 22 Januari, 2022