Tahap Pertama Broadcasting Camp, Peserta: Rugi Kalau Tidak Ikut

8 Februari, 2021 oleh
webadmin1

IAIN Parepare— Setelah berlangsung selama lima hari mulai tanggal 3 sampai 7 Februari 2021, kegiatan broadcasting camp ditutup secara resmi dengan pelepasan antribut peserta secara simbolis di Aula Seni dan Budaya IAIN Parepare, Ahad (07/02).


Dosen Program studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Parepare, Muhammad Taufiq Syam yang turut hadir mengungkapkan apresiasinya kepada para panitia dan peserta.

“Apresiasi yang luar biasa kepada teman-teman, di HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi), panitia, sehingga kegiatan ini dapat terlaksana di tengah banyaknya larangan tapi teman-teman terus melakukan inovasi sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik tanpa kendala,” ucapnya sebelum menutup kegiatan mewakili Ketua Prodi KPI.


Pelaksanaan kegiatan berlangsung di dua tempat yakni di Studio LK Channel dan Bukit Marezo kota Parepare. Materi yang diberikan pun beragam seperti bagaimana menjadi fotografer, cameramen, editor, reporter, dubber, news anchor hingga editor.



Foto di studio LK Channel
“Kami selalu peserta merasa bahwa kegiatan inilah yang betul-betul memberi banyak kesan. Maka rugilah, bagi mereka yang tidak mengikuti kegiatan ini,” ucap salah satu peserta yang akrab disapa Ara.

Penutupan Broadcasting Camp (BC) ini juga dirangkaikan dengan pengumuman peserta dan kelompok terbaik serta pengumuman para pemenang lomba yang dikompetisikan dalam bentuk tugas video liputan.

Di lain tempat, Ketua Prodi Nurhakki mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan broadcasting camp ini.

“Bersyukur atas terselenggaranya BC terima kasih kepada pimpinan fakultas telah membuka kegiatan, trainer yang telah memberikan training dalam suasana yang santai dan bersemangat, pendamping dengan setia dampingi panitia dan peserta dengan segala keluh kesahnya dan semangatnya,” ungkapnya saat diwawancarai via whatsApp, Senin (08/02).


Foto saat pembukaan (Rabu 03/02), penyematan tanda peserta oleh Wakil Dekan II Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Parepare
Kegiatan dibagi menjadi 2 tahap pelaksanaan. Tahap pertama diikuti sebanyak 23 peserta. Nurhakki menjelaskan akan pentingnya dilaksanakan broadcasting camp ini.

“Ini sangat penting meskipun harus dibagi dua karena menjaga physical distancing peserta tapi tetap dilaksanakan dengan protocol kesehatan. Terdapat beberapa materi yang sangat penting dan harus offline. Seperti penanaman karakter komunikasi yang malebbi’ dan makkiade yang harus ditanamkan secara kontekstual. Materi lain seperti news anchor, presenter, narator, camera person, editing video dan lain-lain itu sulit diberikan secara daring. Yang paling penting mereka harus paham bahwa jadi broadcaster butuh kerja tim saling mengisi dan berkotribusi,” urainya.


Selain itu, Nurhakki menambahkan kerja tim yang solid harus ditanamkan sejak dini sebagai internalisasi pada diri dan diharapkan nantinya memiliki tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan kompetensinya. (hyn/mif)

di dalam Berita
webadmin1 8 Februari, 2021