Akselerasi Akses dan Kesetaraan Pendidikan Berkualitas dalam Kerangka SDGs melalui Teknologi Informasi

23 Juni, 2023 oleh
Ahmad Zuhudy Bahtiar

oleh: Ir. Sufyaldy, M.Kom. 

"Peran-peran dari akademisi dan pakar di dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan,  seperti dengan memberikan dukungan teknologi, membuat policy atau kebijakan"

​Kutipan di atas adalah pernyataan Rachman Kurniawan selaku narasumber dari Bappenas dalam Forum Kepemimpinan SDGs & Sekolah Fasilitator Tingkat Lanjutan di IAIN Parepare. Sekretariat Nasional TPB/SDGs tersebut menegaskan peran dan relasi yang erat antara lembaga pendidikan dan teknologi Informasi dalam mendukung ketercapaian beberapa agenda  Sustainable Development Goals yang telah dicanangkan secara global.

​Di era digital yang bertumbuh pesat saat ini, teknologi informasi telah membawa perubahan yang mendalam dalam hampir semua aspek kehidupan kita. Salah satu bidang yang sangat terpengaruh adalah pendidikan. Dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), pendidikan menjadi faktor kunci yang memainkan peran penting dalam mengurangi kesenjangan sosial, mendorong inklusivitas, dan memastikan kesetaraan akses bagi semua.

Sebelum lebih jauh, mari kita pahami dulu apa itu SDGs ?

​Dikutip dari portal resmi https://sdgs.un.org/goals SDGs adalah singkatan dari Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs adalah serangkaian 17 tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk dicapai oleh seluruh negara di dunia pada tahun 2030. Tujuan ini dirancang untuk mengatasi berbagai masalah global seperti kemiskinan, kelaparan, kesenjangan gender, perubahan iklim, dan perlindungan lingkungan.

​Secara sederhana, SDGs adalah upaya global untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan di seluruh dunia. Tujuan ini mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, sosial, dan lingkungan. SDGs bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan yang terjadi saat ini tidak merusak kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

​Melalui SDGs, PBB dan negara-negara anggotanya berusaha untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan dan pendidikan, memastikan kesetaraan gender, mengurangi ketimpangan, mengatasi perubahan iklim, dan melindungi ekosistem bumi. Tujuan ini mempromosikan kerjasama internasional, kesadaran akan isu-isu global, dan bertindak sebagai panduan bagi pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan individu untuk berkontribusi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Relasi  dengan pendidikan dan teknologi informasi ?

​Teknologi informasi telah membuka pintu baru bagi pendidikan dengan memberikan akses ke sumber daya dan kesempatan pembelajaran yang tak terbatas. Dengan bantuan teknologi informasi, siswa di daerah terpencil dapat memperoleh akses ke materi pembelajaran berkualitas melalui platform daring. Hal ini memungkinkan mereka untuk belajar tanpa batasan geografis atau keterbatasan fisik. Tidak hanya itu, teknologi informasi juga membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan menarik, meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

​Lebih penting lagi, teknologi informasi dengan karakteristiknya mampu mendorong inklusivitas dalam pendidikan. Melalui perangkat assistive technology dan perangkat lunak pembelajaran khusus, siswa dengan kebutuhan khusus dapat mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah dan efektif. Ini memastikan bahwa tidak ada siswa yang tertinggal dalam upaya mencapai pendidikan berkualitas untuk semua.

​Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana institusi pendidikan mengambil peran dalam mencapai SDGs dengan memanfaatkan sumber daya teknologi informasi yang tersedia  ?

​Teknologi informasi memiliki potensi besar dalam mendukung dan memajukan pendidikan di berbagai tingkatan, dan dapat berkontribusi dalam mencapai berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Berikut adalah beberapa contoh bagaimana teknologi informasi dapat mendukung SDGs dalam konteks pendidikan:

  1. Akses dan kesetaraan pendidikan (SDG 4.1) : Teknologi informasi dapat mengurangi kesenjangan akses pendidikan dengan menyediakan materi pembelajaran secara online. Dengan adanya akses internet, siswa yang tinggal di daerah terpencil atau dengan keterbatasan fisik dapat mengakses pendidikan berkualitas dari mana saja.

  2. Peningkatan kualitas pendidikan (SDG 4.3) : Teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan berbagai sumber daya pendidikan digital, seperti e-book, video pembelajaran interaktif, perangkat lunak simulasi, dan platform pembelajaran daring. Teknologi ini dapat membantu siswa belajar dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.

  3. Pendidikan teknologi dan keahlian digital (SDG 4.4) : Teknologi informasi memainkan peran penting dalam mempersiapkan siswa dengan keahlian digital yang dibutuhkan di era modern. Penggunaan perangkat lunak pembelajaran kreatif, pemrograman, dan pengkodean dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan teknologi yang penting untuk masa depan.

  4. Pendidikan inklusif (SDG 4.5):  Teknologi informasi dapat mendukung pendidikan inklusif dengan menyediakan alat bantu pembelajaran bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Misalnya, ada perangkat lunak yang memungkinkan siswa dengan disabilitas fisik atau penglihatan terbatas untuk mengakses materi pembelajaran melalui bantuan perangkat assistive technology.

  5. Kemitraan pendidikan (SDG 17.17): Teknologi informasi memungkinkan kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan. Misalnya, platform daring dapat digunakan untuk berbagi sumber daya, pengembangan kurikulum, dan pelatihan guru secara efisien.

​Sebagai catatan, penting untuk diingat bahwa meskipun teknologi informasi dapat menjadi alat yang kuat dan sangat  bisa diandalkan menjadi enabler, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti akses terbatas ke infrastruktur internet di beberapa daerah, kesenjangan digital, dan perlindungan privasi data. Oleh karena itu, penerapan teknologi informasi dalam pendidikan harus dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua siswa. Kebutuhan untuk melibatkan semua pihak dalam proses penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan juga perlu di perhatikan..

​Gambaran singkat diatas membantu kita mengeksplorasi bagaimana teknologi informasi dapat mengubah wajah pendidikan, melangkah menuju inklusivitas dan kesetaraan dalam konteks SDGs. Selanjutnya kita bisa mengeksplorasi lebih jauh contoh - contoh praktik terbaik di seluruh dunia pada berbagai tingkatan pendidikan dan menganalisis tantangan yang masih dihadapi . Dengan demikian, kita dapat memahami peran penting teknologi informasi dalam mewujudkan transformasi pendidikan yang sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

​Dengan meningkatkan kesadaran dan komitmen kita terhadap penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan, kita dapat merangkul masa depan yang lebih inklusif, setara, dan berkelanjutan. Mari kita bersama-sama memanfaatkan potensi teknologi informasi untuk mewujudkan tujuan SDGs dalam bidang pendidikan. 


Referensi :

  1. UNESCO. (2020). Education in a Post-COVID World: Nine Ideas for Public Action. Diakses dari: https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000374043

  2. United Nations. (2020). Policy Brief: Education during COVID-19 and beyond. Diakses dari: https://unsdg.un.org/sites/default/files/2020-08/Policy-Brief-COVID-19-and-Education-FINAL.pdf

  3. Almalki, F. A., & Almomani, H. (2021). The Role of ICT in Achieving Sustainable Development Goals in Education. Sustainability, 13(2), 623. https://doi.org/10.3390/su13020623

  4. Balanskat, A., & Engelhardt, K. (2016). Digital Skills for Life and Work. European Commission. Diakses dari: https://ec.europa.eu/jrc/en/digcompedu

  5. Hargittai, E. (2016). The Digital Reproduction of Inequality. In Digital Sociologies (hlm. 291-309). Bristol University Press.


di dalam Opini
Ahmad Zuhudy Bahtiar 23 Juni, 2023