Kuliah Tamu Fakultas Tarbiyah, Pemateri Paparkan Prospek Pendidikan dan Integrasi Keilmuan

13 September, 2023 oleh
muajizmuallim

Humas IAIN Parepare - Fakultas Tarbiyah kedatangan tiga orang Dosen Tamu pada kegiatan Kuliah Tamu Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare yang diselenggarakan di Auditorium IAIN Parepare, Selasa (12/09/2023). Mereka adalah  Muh. Ridwan, Guru Besar dari IAIN Bone,  Munir Yusuf dari IAIN Palopo, dan Suddin Bani dari STAIN Majene.

Kuliah Tamu Fakultas Tarbiyah tahun ini dihadiri sekitar 900 peserta yang terpantau hampir memenuhi gedung Auditorium. Peserta tersebut berasal dari unsur pimpinan, dosen, mahasiswa, dan tamu undangan yang sempat hadir. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor IAIN Parepare  yang diwakili oleh Wakil Rektor I Saepudin. Selain itu, Dekan Fakultas Tarbiyah yang juga diwakili oleh Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah Bahtiar, turut menyampaikan sambutan sekaligus laporan kegiatan.


Kegiatan yang mengusung tema “Prospeksi Kependidikan dan Integrasi Ilmu”, menurut Bahtiar, merupakan sebuah upaya untuk merangkul dan melibatkan semua disiplin ilmu dan program studi yang merasa punya kepentingan dalam menghadapi tutuntan pendidikan. Lebih lanjut, Ia menilai bahwa integrasi keilmuan ini sebenarnya sudah tertanam dalam konsep filosofis IAIN Parepare yakni Sao Pengadareng atau Baitul Hikmah yang dilambangkan dengan bentuk atap rumah dengan tiang-tiang penyangga yang menyokong.

Pada kegiatan tersebut,  Munir Yusuf berbicara dengan mengangkat lima isu pendidikan saat ini, yakni mutu pendidikan, kesenjangan akses pendidikan, pemanfaatan teknologi, pendidikan inklusif, dan disparitas wilayah. "Adanya isu-isu ini maka kita sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, harus menangapinya dengan perubahan. Kita dituntut untuk dapat lebih adaptable agar tidak kaget menghadapi perubahan, bertanggung jawab untuk mencai tujuan, dan mulai mengubah mindset dan berperilaku positif," ujarnya.


Sedangkan, Muh. Ridwan secara filosofis dan kesejarahan menyoroti fenomena dikotomi keilmuan yang ada saat ini. “Pada dasarnya sejarah ilmu pengatahuan dalam Islam tidak mengenal dikotomi ilmu. Namun, faktanya pada konteks Indonesia saat ini, dikotomi ini hadir. Penyebutan IAIN dan STAIN atau Sekolah dan Madrasah membuktikan itu. Ini tidak terlepas dari perjalanan panjang umat Islam yang mengalami kemunduran pada abad 14-15 masehi yang membuat peradaban keilmuan bergeser ke Eropa. Nah, dikotomi itupun hadir sebagai akibat dari upaya umat Islam mencapai kejayaannya kembali dengan adanya islamisasi of knowledge. Makanya, saat ini ada yang namanya Ekonomi Islam, Pendidikan Islam, dan sebagainya,” terangnya.

Di sesi terakhir, Mujahidah sebagai moderator pun membuka sesi diskusi tanya jawab kepada peserta kuliah tamu. Tampak beberapa perwakilan mahasiswa antusias memberikan pertanyaan kepada ketiga narasumber. Kegiatan Kuliah Tamu ini pun ditutup dengan penyerahan cenderamata kepada ketiga narasumber dan sesi foto bersama. (mm/mif)

 

 

 

 

 


di dalam Berita
muajizmuallim 13 September, 2023