Kuliah Umum Pascasarjana Menghadirkan Pembicara dari UIN Alauddin

20 Desember, 2022 oleh
khaerunnisaihwan

Kuliah Umum Pascasarjana Menghadirkan Pembicara dari UIN Alauddin

Humas IAIN Parepare – Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kembali menyelenggarakan kuliah umum tahun akademik 2021-2022, Rabu (21/12/2022) di Ruang Seminar Perpustakaan kampus IAIN Parepare.

Kuliah umum yang mengangkat tema “Kata Serapan di dalam Al-Qur’an dan Implementasinya terhadap Pemikiran Keagamaan” menghadirkan narasumber Kamaluddin Abu Nawas, pakar bahasa Arab dari UIN Alauddin Makassar.

Kegiatan tersebut dihadiri civitas academica Pascasarjana (dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa) sebagai peserta. Kegiatan ini dibuka oleh Firman, wakil rektor bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan.

Firman dalam sambutannya menegaskan agar peserta mengikuti kuliah umum dengan sungguh-sungguh untuk menggali ilmu dari narasumber.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan kuliah umum ini sebagai sebuah tradisi ilmiah untuk mengembangkan wawasan keilmuan. Hari ini kita kedatangan pakar, sangat disayangkan kalau tidak benar-benar dimanfaatkan untuk menggali ilmu dari beliau,” ujar Firman.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana Darmawati dalam sambutannya menjelaskan tentang jumlah mahasiswa Pascasarjana dan berharap ke depannya dapat melayani dan memfasilitasi calon mahasiswa dengan lebih baik sehingga jumlah calon mahasiswa semakin meningkat.

“Jumlah mahasiwa pascasarjana tahun ini sebanyak 570 orang. Bulan depan masih diadakan penerimaan mahasiswa baru untuk semester 2 karena setiap semester kami membuka penerimaan mahasiswa baru,” ungkap Darmawati.

Kamaluddin dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa kitab suci Al-Qur’an mengandung banyak nilai, sarat dengan makna, penuh dengan gaya bahasa, seni dan keindahan, dan dapat bersesuaian dengan bahasa asing manapun di dunia ini.

“Bahasa serapan dalam hal ini kata-kata asing sudah ada sejak lama sebelum dan saat Al-Qur’an diturunkan yang telah lama melebur kedalam bahasa Arab asli, sehingga sulit diidentifikasi dan dibedakan. Dengan demikian, pada prinsipnya tidak ada perbedaan pandangan yang dominan tentang kata-kata asing dalam Al-Qur’an, hanyalah perbedaan pemahaman dan keterbatasan pengetahuan diantara para ahli,”ungkap Majlis Ma’had Aly As’adiyah Sengkang tersebut. (*AhY-tin)

di dalam Berita
khaerunnisaihwan 20 Desember, 2022