PBAK IAIN Parepare Hadirkan Ketua GP Ansor Sulawesi Selatan

22 Agustus, 2022 oleh
Nur Aeni K

Humas IAIN Parepare- Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) menghadirkan narasumber Ketua GP Ansor Sulawesi Selatan M Rusdi Idrus, di Auditorium IAIN Parepare, Selasa (23/08/2022) di hari kedua.

Alumni UIN Alauddin Makassar ini menjelaskan bahwa konsep iman, yaitu  mencintai bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan tema materi “Moderasi Beragama sebagai Bingkai NKRI”. M Rusdi Idrus juga memaparkan bahwa ajaran ahli Sunnah Wal Jamaah merupakan sebuah konsep yang memahami dan menginginkan cita-cita bangsa dan negara berbarengan dengan agama yang dianut oleh setiap masyarakat di Indonesia. Ia berpesan bahwa generasi pelanjut bangsa merupakan orang-orang yang wajib menjaga bangsa dengan penuh semangat dan ikhtiar, dan perlu keseriusan di dalamnya.

Di hadapan 1460 mahasiswa IAIN Parepare, M Rusdi Idrus juga mengulang dan menjelaskan lagu yang menjadi penyambutan awal saat memasuki ruang megah di IAIN Parepare.

Ya lal wathon, ya lalu wathon, hubbul wathon minal iman,.. Indonesia negeriku, Engkau panji martabatku, siapa datang mengancammu, kan binasa di bawah durimu, siapa datang mengancammu, kan binasa di bawah durimu,” ucapnya.

Lagu ini tidak hadir begitu saja, namun melalui proses tirakat, perenungan, serta amalan lain yang dilakukan oleh para kyai ataupun guru yang mencintai dan menginginkan negara dan bangsa Indonesia tetap bersatu.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu ditekankan ke depan kepada mahasiswa IAIN Parepare yang tidak condong ke kiri, yaitu pada aliran komunis liberal dan juga tidak condong ke kanan. Mahasiswa IAIN Parepare berdiri di tengah-tengah, dimana kita terdiri dari berbagai pulau, suku, bahasa, bangsa yang menjadi pemersatu negara adalah Ideologi Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

M. Rusdi Idrus juga mengungkapkan rasa senang dan bahagia bisa hadir di IAIN Parepare. Ia memotivasi mahasiswa agar mampu membaca situasi dan kondisi sehingga tidak mudah terprovokasi. Menurutnya, paling utama mencintai almamater, mencintai agama, mencintai bangsa dan negara.

“Kita terlahir di bangsa ini, kita makan dan menghirup udara di bangsa ini dan pada waktunya nanti kita pun akan mati dan dikuburkan di bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, kewajiban kita menjaga keamanan menghindarkan masyarakat kita dari hal-hal yang merusak bahkan mengganggu serta membiarkan bangsa yang kita cintai ini dijajah kembali oleh bangsa-bangsa lain dengan metode yang semakin hebat. Untuk itu, mahasiswa harus mampu serius kuliah agar keringat dan usaha orang tua di kampung halaman juga tidak disia-siakan,” jelasnya. Di akhir, setelah sesi tanya jawab dilakukan foto bersama dengan mahasiswa baru IAIN Parepare. (Aen/Mif)


di dalam Berita
Nur Aeni K 22 Agustus, 2022