Pembukaan Kuliah, Dosen dan Mahasiswa Raih Penghargaan

26 Februari, 2020 oleh
Pembukaan Kuliah, Dosen dan Mahasiswa Raih Penghargaan
Ade Musytahun Wahid

IAIN PAREPARE— Sejumlah dosen dan mahasiswa berprestasi memperoleh apresiasi dari Rektor IAIN Parepare. Penghargaan ini diperoleh saat pembukaan kuliah di Gedung Auditorium, Kamis (27/2/2020)

Dosen malebbi dan makkiade’ kategori penilaian Institut dengan kriteria paling berkinerja, inovatif, kreatif, rajin, positif thinking, bertanggung jawab ini dibacakan Wakil Rektor I Dr. Sitti Jamilah Amin dalam laporan akademik 2019-2020. Penghargaan diberikan kepada Usman, M. Ag, Dr. Saepuddin, dan A. Dian Fitriana, M.I.Kom.

“Luar biasa apresiasi dari kampus kita, terhadap prestasi yang diberikan kepada dosen terkait dengan dosen yang berdedikasi dan berinovasi serta malebbi warekadana, makkiade ampena. Penghargaan ini mungkin fokus pemanfaatan teknologi pembelajaran yang selama ini dikembangkan IAIN Parepare. Terus terang memang saya seratus persen menggunakan e-learning dalam proses pembelajaran, tetapi e-learning yang saya gunakan menurut para ahli dilihat dari teoritis disebut blended learning. Jadi mencampur antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran e-mind ternyata itu menarik bagi mahasiswa kita, karena di dalam ber-learning kita bisa berkomunikasi intens kapan dan dimana pun kita berada, jadi tidak dibatasi di lingkungan kampus. Selain itu, penilaian tidak sepenuhnya dilakukan oleh dosen, tapi ada penilaian teman sejawat. Itu mungkin menjadi keunggulan,” jelas Usman yang juga Kepala Perpustakaan.

“Mudah-mudahan ke depan memang harapan pak rektor bahwa e-learning dapat dimanfaatkan oleh dosen-dosen. Terkait inovasi, teman-teman dosen dapat memanfaatkan e-learning dengan mengembangkan pertemuan dengan teleconference dengan seluruh mahasiswa,” tambahnya.


“Sebagai dosen berinovasi, sementara saya kembangkan program golibrary atau golib. Program ini merupakan duplikasi dari perguruan tinggi lain kalau menggunakan kata itu, namun saya akan komunikasi dengan pimpinan untuk memberi nama. Golib adalah fasilitas yang diberikan perpustakaan dengan open catalog access sehingga dosen atau mahasiswa dapat memesan buku, lalu kita antarkan ke fakultas masing-masing. Itulah yang ingin kita laksanakan untuk dikembangkan di IAIN Parepare. Sebagai dosen malebbi, terkait dosen yang saling menghormati bisa menjaga sikap bertutur kata sesama dosen, berprilaku juga saling menyapa dan melaksanakan kode etik dosen dan mahasiswa,” ujarnya.


Penghargaan yang lain diberikan kepada pengelola jurnal yang telah terakreditasi nasional, seperti Jurnal Komunida akreditasi Sinta 5, Jurnal Kuriositas sinta 4, Jurnal Al Maiyyah sinta 4, Jurnal Diktum sinta 6, jurnal Al Islah sinta 5.

Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan menyampaikan apresiasi kepada Kepala Pusat Penerbitan dan Publikasi LP2M Dr. Ali Rusdi yang telah mendirikan SAO jurnal sebagai bentuk “rumah” bagi jurnal yang ada di IAIN Parepare.

“Selamat kepada pengelola jurnal yang telah menjadikan jurnal berakreditasi nasional. Nahkoda SAO jurnal ini dari dosen milenial, yaitu Kepala Pusat Penerbitan dan Publikasi Dr. Ali Rusdi,” sebutnya.


Rektor mengandaikan kepala pusat penerbitan dan publikasi layaknya seorang nahkoda. “Jika nahkoda tidak menguasai maka kru tidak dapat bekerja,” tuturnya. “Dosen harus menghasilkan jurnal dan buku jika tidak akan dituntut mengembalikan sertifikasi. Saya berharap bapak ibu dosen mengisi jurnal terakreditasi di kampus kita, begitu pula mahasiswa untuk mengisi jurnal terakreditasi tersebut,” imbau Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan.

Dr. Ali Rusdi beragumen bahwa keberhasilan pengelola jurnal merupakan kewajibannya sebagai kepala pusat dan penerbitan. “Ini adalah bagian dari tupoksi saya, tugas dan fungsi saya sebagai Kepala Pusat Penerbitan dan Publikasi, bagaimana merapikan dan menata ulang publikasi baik berupa jurnal, buku dan lain sebagainya yang ada di IAIN Parepare. Makanya kita punya dua lembaga, SAO jurnal khusus mengurus jurnal internal IAIN Parepare kemudian ada penerbit, yaitu, IAIN Nusantara Press. Dua-duanya ini untuk mendukung akreditasi dan produktivitas dosen. Contoh kasus penerbitan buku sudah ada 60 buku yang ber-ISBN yang kami keluarkan untuk mendukung publikasi dosen, termasuk mahasiswa. Jurnal sendiri sementara kita rapikan, karena lima yang memenuhi syarat maka lima yang terkareditasi, Insya Allah tahun ini ada dua yang sementara kita ajukan akreditasinya,” jelasnya.

“Mudah-mudahan jurnal prodi juga bisa segera menerbitkan dan kita rapikan bersama-sama. Terkait dengan itu tugas kami, yaitu meningkatkan terus apa yang sudah diraih, sekarang peringkatnya ada yang sinta 4 kita tingkatkan jadi 2, yang sinta 2 bisa naik lagi,” tambahnya.

Bukan hanya dosen, mahasiswa berprestasi non akademik juga mendapat penghargaan. Di antaranya, Fajar Maulana Malik, Wiwin, Riska Angrian dan Nurul Annisa. “Jujur sungguh tidak menyangka bisa dapat apresiasi penghargaan dan dinobatkan salah satu mahasiswa yang berprestasi, walaupun bukan dari prestasi akademik, melainkan prestasi dari bidang seni atau bakat yang dimiliki, karena dari tahun tahun yang lalu tidak pernah mendapatkan penghargaan seperti ini. Intinya sangat bersyukur dan tidak menyangka, dan juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa dan dosen atas penghargaannya,” ujar Fajar mahasiswa Prodi Jurnalistik Islam setelah menerima penghargaan.

Beberapa perlombaan pernah diraih Fajar Maulana, yaitu Juara 1 lomba nyanyi Festival Bintang Merdeka se-Kabupaten Barru, Juara 1 lomba karaoke Kabupaten Barru, Juara 2 lomba nyanyi solo Dakom Award 2017, Juara 2 lomba nyanyi solo Fuad Award 2018, Juara 3 Nyanyi solo Salo Karajae Parepare.

Kebanggaan serupa dirasakan Wiwin setelah mengantar tim debat IAIN Parepare ke ajang nasional. Sebut saja, medali emas pada Debat Konstitusi pada Pionir IX di Malang dan Debat Konstitusi Mahkamah Agung di tahun 2018.

“Bagus sekali apresiasi kampus apalagi selama ini, kita selalu didukung oleh kampus untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa,” ucapnya.

“Kalau saya bersyukur sekali karena back upnya kampus cukup kuat untuk mengikutsertakan kami dalam beberapa perlombaan debat, apalagi ketika kami mendapat juara, apresiasi kampus sangat luar biasa sekali, contohnya kemarin (saat juara-red) kami mendapat pembebasan SPP selama dua semester kemudian banyak sertifikat-sertifikat yang diberikan kepada kami, total ada 3 sampai 5 sertifikat yang diberikan kepada kami, itu nantinya berguna bagi kami kalau mendaftar pekerjaan,” tutur Wiwin.

Ia menambahkan bahwa ia dan tim sementara dalam proses persiapan untuk mengikuti lomba debat di tahun 2020, “Kami menyiapkan lomba debat konstitusi sementara dalam proses persiapan yang cukup matang ke ajang nasional. Sekarang fokus kami membentuk regenerasi baru nanti yang akan menggantikan kami dan memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada adik-adik untuk nantinya menggantikan kami,” tambahnya.

Sedangkan Nurul Annisa mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara satu tim dengan Wiwin dalam lomba debat tingkat nasional, juga pernah meraih Juara I Putri Sulsel pada Grand Final ajang Pemilihan Putra Putri Sulawesi Selatan tahun 2019.

Selain itu, juga diberi penghargaan Muhammad Iqram dan Azizah yang menjuarai lomba menembak tingkat nasional. Rektor juga mengapresiasi Islahul Wajdi yang berhasil meraih juara I Parepare Idol, lomba lagu solo yang diselenggarakan pemerintah Kota Parepare.

“Ada beberapa prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan regional mohon maaf saya hanya membacakan yang peringkat pertama saja, dan boleh jadi ini hanyalah sebagian kecil dari data mahasiswa kita yang terdata, untuk selanjutnya saya meminta perhatian pihak fakultas terkhusus kaprodi untuk mendata prestasi mahasiswa yang dicapai pada tingkat nasional maupun regional,” ujar Wakil Rektor I Dr. Sitti Jamilah Amin.


“Dengan banyaknya prestasi yang didapatkan, semakin banyak prestasi yang belum dicapai. Untuk itu mari saling mendukung menyelesaikan masalah-masalah untuk meningkatkan lembaga yang kita cintai ini,” ucap rektor menutup sambutannya. (mif)

di dalam Berita
Pembukaan Kuliah, Dosen dan Mahasiswa Raih Penghargaan
Ade Musytahun Wahid 26 Februari, 2020